Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Semua Virus Berpotensi Jadi Pandemi Baru, termasuk Wabah Nipah

Zubaedah Hanum
02/2/2021 11:30
Semua Virus Berpotensi Jadi Pandemi Baru, termasuk Wabah Nipah
Ilustrasi(Istimewa)

SEMUA virus dari hewan dapat menular ke manusia lalu menular antar manusia dapat berpotensi sebagai pandemi baru termasuk kemunculan virus nipah. Hal itu ditegaskan oleh pakar mikrobiologi dari FKKMK Universitas Gadjah Mada Prof dr Tri Wibawa, PhD, SpMK.

"Banyak faktor yang menyebabkan suatu virus menjadi wabah diantaranya tingkat virulensi virus, cara penularan, angka mortalitas dan mortalitas penyakit yang ditimbulkan," ujarnya dilansir dari laman UGM, Selasa (2/2).

Selain itu, sambungnya, penentu lain dipicu oleh faktor respons imun manusia, perilaku manusia, kesiapan surveilans kesehatan, dan kesiapan sistem kesehatan untuk merawat pasien. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu menjaga kebersihan dan cara hidup sehat.

Tri membeberkan, virus nipah pernah muncul di Malaysia pada 1998-1999 yang sempat menular ke Singapura. Pada 2001-2004 dilaporkan virus Nipah muncul di Bangladesh.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, tingkat kematian akibat virus nipah sebesar 40%-75%. Karena itu menurut Tri Wibawa, antisipasi yang diperlukan untuk mencegah virus nipah menjadi pandemi baru dengan meningkatkan surveilans epidemiologi penyakit menular.

Selain itu, imbuhnya, penting juga melakukan penelitian dalam bidang pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit infeksi virus nipah. “Pencegahan disini termasuk pengembangan vaksin,”kata Tri Wibawa.

Ia menyarankan surveilans epidemiologi melakukan kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang memengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan

Ia menyebutkan manifestasi klinis dari infeksi virus nipah ini bisa mulai dari yang tidak bergejala, infeksi saluran nafas akut, dan infeksi otak. “Gejalanya tidak khas sehingga tidak mudah untuk dibedakan dengan gejala penyakit infeksi umumnya,” katanya.

Melihat munculnya beberapa penyakit zoonosis yang selalu berpotensi muncul setiap saat selama masih adanya dinamika interaksi manusia dengan hewan dan lingkungan. Tri Wibawa menyampaikan tindakan yang perlu dilakukan adalah meningkatkan derajat kesehatan manusia dengan selalu menjaga keharmonisan interaksi antara manusia, hewan dan lingkungan, atau yang sering disebut sebagai pendekatan one health. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya