Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pakar Edemilogi: Indonesia Kehilangan Momentum Cegah Covid

Faishol Taselan
02/2/2021 02:00
Pakar Edemilogi: Indonesia Kehilangan Momentum Cegah Covid
Grafis asal muasal virus corona.(dok.mi)

PAKAR Edemilogi Universitas Airlangga Surabaya dr. Windhu Purnomo mengatakan Indonesia sudah kehilangan momentum di masa awal munculnya Covid-19, sehingga berbagai lagkah yang dilakukan tidak efektif.

"Apa yang disampaikan Presiden Jokowi sebenarnya sudah bisa diprediksi oleh para pakar. Karena saat perencanaan PPKM saja, tidak berdasarkan prinsip-prinsip pemutusan rantai penularan kasus," kata Windhu di Surabaya, kemarin.

Menurutnya, penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat ini menjadi pilihan karena Indonesia sudah kehilangan momentum di masa awal munculnya kasus Covid-19. Indonesia sudah memiliki pengalaman pembatasan beberapa waktu, yakni dengan diterapkannya PSBB. Pada saat PSBB, kegiatan non esensial tidak diperbolehkan beroperasi. Artinya, pembatasan lebih ketat dari PPKM, mesti pelaksanannya pun banyak yang kurang maksimal.

Namun sekarang, ungkap dia, menyebut PPKM dari sisi perencanaan sudah tidak lebih ketat dari PSBB dan implementasinya tidak maksimal karena kepatuhan masyarakat untuk 3M juga berkurang hingga kurang dari 50%.Apalagi penerapan PPKM dilakukan secara parsial, tidak menyeluruh ke semua daerah. Padahal diluar itu, banyak daerah yang status wilayahnya zona merah.

"Penerapan PPKM juga tidak sesuai dengan peta epidemologi yang seharusnya update data kasus per daerah dilakukan per minggu," katanya.

Untuk itu, ia menyarankan agar pemerintah lebih meningkatkan upaya case finding dengan memaksimalkan 3T (testing, tracing, treatment) untuk mencari sumber kasus. Karena menurut dr. Windhu, saat ini 3T di Indonesia masih sangat lemah. Terutama dalam pengetatan kerumunan yang masih banyak terjadi di ruang-ruang pubik. (OL-13)

Baca Juga: Pemerintah harus Waspadai Potensi Klaster Libur Imlek



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya