Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PARA arkeolog menemukan lukisan gua tertua di dunia di Indonesia. Gambar seukuran babi hutan itu diperkirakan dibuat sekitar 45.500 tahun lalu.
Peneliti dari Griffith University Australia Maxime Aubert mengatakan, lukisan itu ditemukan di Gua Leang Tedongnge, pulau Sulawesi pada 2017 oleh mahasiswa doctoral Basran Burhan, sebagai bagian dari survei yang dilakukan tim dengan pihak berwenang Indonesia.
Gua Leang Tedongnge terletak di lembah terpencil yang dikelilingi tebing kapur terjal. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam berjalan kaki dari jalan terdekat. Tempat ini hanya dapat diakses selama musim kemarau, karena dilanda banjir selama musim hujan.
Lukisan babi kutil Sulawesi itu berukuran 136 cm kali 54 cm (53 inci kali 21 inci), dicat menggunakan pigmen oker merah tua dan memiliki jambul pendek dengan rambut tegak, serta sepasang kutil wajah seperti tanduk yang menjadi ciri khas jantan dewasa dari spesies tersebut.
Ada dua cetakan tangan di atas bagian belakang babi, dan tampak menghadap dua babi lain yang hanya diawetkan sebagian, sebagai bagian dari adegan naratif.
"Babi itu tampaknya mengamati perkelahian atau interaksi sosial antara dua babi kutil lainnya,” kata rekan penulis Adam Brumm.
Manusia telah berburu babi kutil Sulawesi selama puluhan ribu tahun, dan mereka adalah fitur utama dari karya seni prasejarah kawasan, terutama selama zaman es.
Spesialis penanggalan Aubert mengidentifikasi deposit kalsit yang telah terbentuk di atas lukisan itu, kemudian menggunakan isotop seri uranium yang bertanggal untuk memastikan bahwa deposit tersebut berusia 45.500 tahun.
“Ini menunjukkan bahwa lukisan setidaknya seusia itu, tapi bisa jadi jauh lebih tua karena penanggalan yang kami gunakan hanya kurma kalsit di atasnya,” jelasnya.
“Orang-orang yang membuatnya benar-benar modern, mereka sama seperti kita, mereka memiliki semua kapasitas dan alat untuk melukis yang mereka suka,” imbuhnya.
Lukisan seni cadas tertua sebelumnya ditemukan oleh tim yang sama di Sulawesi. Lukisan itu menggambarkan sekelompok sosok setengah manusia, setengah binatang berburu mamalia, dan diperkirakan berusia sekitar 43.900 tahun.
Lukisan gua seperti ini membantu mengisi celah pemahaman kita tentang migrasi manusia purba.
Diketahui bahwa manusia mencapai Australia 65.000 tahun yang lalu, tetapi mereka mungkin harus melintasi pulau-pulau di Indonesia, yang dikenal sebagai Wallacea.
Situs ini sekarang merupakan bukti manusia tertua di Wallacea, tetapi diharapkan penelitian lebih lanjut akan membantu menunjukkan bahwa orang-orang berada di wilayah tersebut jauh lebih awal, yang akan memecahkan teka-teki pemukiman Australia.
Tim percaya bahwa karya seni itu dibuat oleh Homo sapiens, yang bertentangan dengan spesies manusia yang sekarang punah seperti Denisovan, tetapi tidak dapat mengatakan ini dengan pasti.
Untuk membuat cetakan tangan, para seniman harus meletakkan tangan mereka di atas permukaan kemudian meludahi pigmen di atasnya, dan tim berharap untuk mencoba mengekstrak sampel DNA dari sisa air liur. (The Guardian/OL-13)
Baca Juga: Mau ke Cianjur Siapkan Surat Bebas Covid-19
Punya rencana liburan yang berbeda dari biasanya? Mengunjungi museum olahraga di berbagai penjuru dunia bisa jadi pilihan liburan yang tak hanya menghibur, tetapi juga penuh dengan sejarah.
UPAYA segera menindaklanjuti proses repatriasi sejumlah benda bersejarah ke tanah air merupakan bagian penting dalam pembangunan sektor kebudayaan nasional.
Pengetahuan tentang kriteria sebuah warisan zaman dulu dapat diklasifikasikan sebagai cagar budaya masih minim di tengah masyarakat Indonesia.
Pada Juli lalu, kolektor seni asal Australia, Michael Abbot telah menghibahkan enam lembar Al-Quran tulis tangan abad ke 17 kepada Museum Negeri NTB.
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Benda-benda yang disita itu antara lain, patung gajah batu kapur dari Timur Tengah kuno hingga sebuah patung abad ketujuh dari Tiongkok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved