Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Menkes Antisipasi Potensi Pasar Gelap Vaksin Covid-19

Dhika kusuma winata
08/1/2021 20:03
Menkes Antisipasi Potensi Pasar Gelap Vaksin Covid-19
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (kanan)(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan program vaksinasi covid-19 yang akan digulirkan pemerintah bersifat gratis. Budi menyatakan pihaknya akan transparan membuka seluruh proses dan data terkait vaksinasi untuk menghindari penyimpangan seperti jual-beli vaksin secara gelap.

"Yang diberi vaksin kan sudah ditentukan. Karena vaksin ini gratis mesti kita bicarakan bagaimana caranya supaya tidak terjadi risiko-risiko bocornya vaksin gratis ini diperjualbelikan di pasaran," ungkap Budi dalam konferensi pers bersama pimpinan KPK dan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (8/1).

Budi bersama Erick Thohir bertemu pimpinan KPK membahas program vaksinasi covid-19. Potensi penyimpangan jual-beli vaksin secara gelap menjadi salah satu isu yang dibahas.

Baca juga: Puluhan Nakes RSUD dr Soewondo Kendal Terpapar Covid-19

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyampaikan pihaknya juga sudah mengindentifikasi beberapa potensi penyimpangan dalam program vaksinasi. Salah satunya ialah kemungkinan adanya praktek jual-beli vaksin.

Padahal, pemerintah sudah mengumumkan vaksin akan diberikan secara gratis. Potensi penyimpangan itu lantaran vaksin saat ini memang masih terbatas.

"Penyimpangan mungkin di distribusi karena vaksin ini kan terbatas. Sementara orang banyak yang berharap lebih dulu divaksin," kata Alexander.

Terkait pengadaan, Alexander menyatakan potensi penyimpangan relatif kecil lantaran produsen dan ketersediaan vaksin masih terbatas. Menurutnya, proses pengadaan vaksin saat ini dilakukan tanpa lelang juga wajar lantaran produsen vaksin covid-19 secara global masih terbatas dan semua negara berupaya membelinya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya