Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kewajiban Rapid Test Antigen akan Pengaruhi Kunjungan Wisatawan

Agus Utantoro
19/12/2020 21:20
Kewajiban Rapid Test Antigen akan Pengaruhi Kunjungan Wisatawan
Candi Borobudur(ANTARA)

PENGELOLA Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko memprediksikan, target kunjungan wisatawan ke tiga destinasi wisata tersebut untuk 2020 tidak akan tercapai.

Sekretaris Perusahaan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (TWC), Emilia Eni Utari, mengatakan, dari awal tahun 2020, PT TWC menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak tujuh juta.

"Namun kemudian direvisi, karena adanya pandemi covid-19, menjadi 1,7 juta wisatawan. Nampaknya, target ini tidak akan terpenuhi,�kata Emilia Eny Utari, Sabtu (19/12).

Dalam penjelasan capaian Badan Otorita Borobudur di Yogyakarta, Emilia Eny Utari menambahkan, pada libur akhir tahun Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini diperkirakan jumlah wisatawan yang menunjungi tiga objek wisata tersebut mengalami kemerosotan.

Penyebabnya, katanya, kewajiban bagi wisatawan yang berkunjung untuk memiliki hasil rapid test antigen. "Akan banyak calon wisatawan yang mengurungkan niatnya," katanya.

Ia mengemukakan, pada 2020 ini ketiga candi tersebut sempat ditutup karena pandemi covid-19. PT TWC, ujarnya, menutup kunjungan wisata ke candi-candi tersebut pada bulan Maret dan  baru mulai dibuka kembali pada bulan Juni-Juli.

Dikatakan, kunjungan pada awal pembukaan masa pandemi tersebut dikenai kuota pengunjung. Dicontohkan, pada awal pembukaan, Candi Borobudur hanya menerima kunjungan 1.500 orang per hari dari rata-rata biasanya di atas 11 ribu orang per hari. Di Candi Prambanan, lanjutnya, baru dibuka kembali pada bulan Juli.

Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, keajiban memiliki hasil rapid test antigen tersebut bertujuan untuk melindungi wisatawan itu sendiri dan warga secara umum. "Sudah ada Peraturan Gubernur-nya," katanya.

Berbeda dengan Bali yang memiliki sedikit 'pintu masuk' DIY memiliki banyak pintu masuk. Karena itu, ujarnya, tidak bisa jika hanya dibuka di satu titik pemeriksaan atau menggelar pemeriksaan di perbatasan.Karena itu diharapkan, kalangan hotel, pengelola destinasi wisata dan lainnya yang menanyakan surat yang dimaksud.

"Misalnya, saat akan masuk hotel. Maka petugas di hotel menanyakan apakah sudah memiliki surat bebas covid atau belum. Kalau sudah dipersilakan masuk dan kalau belum disarankan untuk mencari surat bebas covid terlebih dahulu," katanya.

Sedangkan Malioboro, imbuhnya, akan dilakukan pemeriksaan kepada wisatawan yang berkunjung. "Tujuannya itu tadi. Melindungi semuanya," katanya seraya berharap agar masyarakat DIY termasuk yang berada di objek wisata untuk secara disiplin menerapkan protokol kesehatan. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya