Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

IDAI: Tidak Ada Kata Terlambat untuk Imunisasi

Atalya Puspa
17/12/2020 15:05
IDAI: Tidak Ada Kata Terlambat untuk Imunisasi
Petugas kesehatan puskesmas melakukan penyuntikan imunisas Dipteri Tetanus (DTTD) secara Drive Thru, di Puskesmas Pondok Betung, Tangerang.(Antara)

IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau agar orang tua memerhatikan waktu imunisasi anak agar tepat waktu. Hal itu dilakukan agar imunitas anak tertap terjaga. Apabila catatan riwayat imunisasi anak hilang, maka anak harus melakukan imunisasi ulang sebagai langkah antisipasi agar tidak tertular penyakit.

"Imunisasi double, misalnya sudah imunisasi tapi lupa dan akhirnya imunisasi lagi. Itu tidak berbahaya. Asal jaraknya jauh. Segera lengkapi. Kalau lupa mendingan minta diulang supaya lengkap. Karena makin lama jaraknya, risiko terutular penyakitnya makin besar," kata Sekretaris Satgas Imunisasi IDAI Soedjatmiko dalam Instagram live bersama IDAI, Kamis (17/12).

Terkait dengan adanya situasi pandemi, ia mengimbau agar orang tua tetap mengikuti rencana pemberian imunisasi yang telah dirancang oleh dokter. Apabila terlambat dalam waktu yang lama, rencana kejar imunisasi dapat dilakukan atas saran dokter.

"Bisa dikejar. Tidak ada kata terlambat. Umur berapapun harus dikejar. Tidak ada kata terlambat," katanya.

Kalaupun jadwalnya mundur, sahut Soedjatmiko, jangan sampai terlalu lama. "Mmaksimal 1 sampai 4 hari. Karena kalau makin mundur kekebalan tubuh akan menurun," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, imunisasi dapat melindungi si kecil dari penyakit infeksi lain selain covid-19, seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, campak, difteri, meningitis, rubella, dan cacar. Satuan Tugas Imunisasi IDAI secara berkala meninjau ulang jadwal imunisasi untuk anak di Indonesia dengan mempertimbangkan perkembangan berbagai program imunisasi di Indonesia dan rekomendasi WHO.

Jadwal imunisasi rekomendasi IDAI tahun 2020 ini mempertimbangkan WHO position paper terbaru untuk berbagai vaksin, Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan imunisasi, dan kebijakan Kemenkes terkait program imunisasi global, antara lain,  eradikasi Polio (erapo), eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN), pengendalian campak rubella, pencegahan pneumonia, pencegahan kanker leher rahim dan pencegahan Japanese Ensefalitis. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya