Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

375 Nakes RSPI Sulianti Saroso Masuk Kriteria Penerima Vaksin

Zubaedah Hanum
17/12/2020 11:05
375 Nakes RSPI Sulianti Saroso Masuk Kriteria Penerima Vaksin
Ilustrasi vaksinasi covid-19(Antara)

RUMAH SAKIT Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, menggelar simulasi vaksinasi covid-19, pada Rabu (16/12). Simulasi dilakukan untuk memetakan protokol pelaksanaan vaksinasi covid-19 yang dimulai dari tenaga kesehatan mulai Januari 2021 mendatang.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan ada 375 tenaga kesehatan di RSPI Sulianti Saroso yang masuk kriteria penerima vaksin covid-19.

“Tenaga kesehatan yang masuk kriteria penerima vaksin sebanyak 575. Setelah diskrining ada yang eksklusi apakah hamil, komorbid jadi tinggal 375 orang,” katanya, Rabu (16/12), dilansir dari laman Kementerian Kesehatan.

Saat ini, pihaknya sudah membentuk panitia untuk pelaksanaan vaksinasi sehingga tenaga kesehatan RSPI Sulianti Saroso yang masuk kriteria dan lolos skrining siap dilakukan vaksinasi.

Adapun, tata cara vaksinasi dimulai dari pendaftaran, skrining, pemeriksaan dokter, vaksinasi, dan observasi. Pendaftaran dilakukan melalui google form dengan mengisi data identitas diri, gejala yang sama seperti covid-19, riwayat penyakit terdahulu. Setelah itu penerima vaksin menuju meja skrining untuk memastikan sesuai kriteria penerima vaksin.

Setelah memenuhi kriteria sebagai penerima vaksin, terang Mohammad Syahril, maka proses dilanjutkan ke ruang layanan vaksinasi. Setelah diberi vaksin selanjutnya nakes akan diarahkan menuju meja observasi selama 30 menit untuk melihat apakah terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau tidak.

Seusai 30 menit menunggu, penerima vaksin bisa meninggalkan ruangan. Jika terjadi gejala pada saat sampai di rumah atau beberapa hari setelah vaksin, segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Penerima vaksin diminta kembali setelah dua minggu ke depan untuk vaksinasi yang kedua.

Menteri Kesehatan RI dr Terawan Agus Putranto mengatakan simulasi akan terus dilakukan secara masif.  “Kita akan secara masif melakukan simulasi sampai waktu tiba dimana Emergency Use Autorization sudah diberikan BPOM baru kita bisa melaksanakan vaksinasi,” kata Menkes Terawan.

Ketika tiba waktunya vaksinasi, tambah Menkes Terawan, sudah tidak ragu-ragu lagi karena sudah terbiasa saat simulasi. Yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah pengaturan orang untuk tetap menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan pakai sabun.

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (MENKO PMK) Muhadjir Effendy berharap, tidak ada KIPI setelah vaksinasi. Menurutnya, itu yang paling penting.

"Mudah-mudahan vaksinasi nanti berjalan lancar dan menambah imunitas tenaga kesehatan,” kata Menko PMK Muhadjir. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya