Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Save the Children: Banyak Anak Kehilangan Hak Selama Pandemi

Mediaindonesia.com
15/12/2020 22:12
Save the Children: Banyak Anak Kehilangan Hak Selama Pandemi
Save the Children: Banyak Anak Kehilangan Hak Selama Pandemi(Dok. Save the Children)

ANAK-anak Indonesia banyak yang kehilangan hak lantaran pandemi covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020. Di tengah situasi pandemi yang terus berubah-ubah, anak-anak menjadi rentan dengan berbagai risiko.

Demikian benang merah webinar bertajuk Catatan Akhir Tahun: Refleksi Situasi Pemenuhan Hak Anak Indonesia 2020. 

Baca juga: Permudah Transaksi Digital di Era Kenormalan Baru

Interim Campaign Manager Save the Children Indonesia, Fandi Yusuf, mengatakan setidaknya ada 7 risiko utama yang dihadapi oleh anak-anak selama pandemi.  

Pertama ialah kehilangan orang tua karena covid-19 kemudian orang tua kehilangan mata pencaharian atau pendapatan, sulit mengakses layanan pendidikan yang berkualitas, serta rentan mengalami kekerasan dan eksploitasi.

Tidak hanya itu, anak-anak juga kesulitan mengakses layanan kesehatan dasar dan gizi, anak yang tinggal di kawasan dan rawan bencana, dan terbatasnya dukungan bagi anak dengan disabilitas. 

"Itu hasil rapid needs assessment atau penilaian kebutuhan secara cepat yang dilakukan bulan April 2020," ujar Fandi seperti dilansir dalam keterangan pers, Selasa (15/12/2020).

Menurut dia, Save the Children berupaya dalam berbagai bidang terutama kesehatan, nutrisi dan pendidikan anak, perlindungan anak, dan tata kelola hak anak.

Ia menambahkan, anak-anak harus dipastikan tetap dapat belajar di rumah sehingga tingkat keaksaraan mereta tetap terjaga dengan baik dan tetap bersemangat mempersiapkan diri kembali ke sekolah jika situasi telah aman.

“Kami juga memberikan pemahaman terhadao kondisi psikologis anak dan selama pandemi covid-19,” imbuhnya.

Deputy Chief Program Impact and Policy Tata Sudrajat menambahkan angka kekerasan pada anak termasuk yang terjadi di rumah, meningkat selama masa pandemi.

Baca juga: ProJo Dukung BNPT Tanggani Intoleran,Radikalisme,Terorisme

Hal itu, ujarnya, terungkap dari Global Survey Save the Children di 34 negara pada bulan Agustus 2020. Disebutkan, 23% orang tua melakukan pengasuhan negatif kepada anak. 

25% keluarga melaporkan adanya kekerasan dalam keluarga yang mengalami pengurangan pendapatan. 40% orang tua belum melakukan tindakan untuk melindungi anaknya dari dampak negatif internet, termasuk perundungan di sekolah melalui internet. (RO/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik