Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PESAWAT amfibi N219 diharapkan mendapat sertifikasi dari Kementerian Perhubungan sebelum akhir tahun. Sehingga, pesawat buatan Indonesia dapat dikomersialiasi pada 2021.
“Harapannya, sebelum tutup tahun sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan. Tahun depan N219 sudah bisa dipakai secara luas,” ujar Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro dalam diskusi virtual, Jumat (11/12).
Pesawat N219 merupakan satu dari empat inovasi superprioritas nasional. Adapun tiga lainnya ialah inovasi integrasi industri garam dari hulu ke hilir, katalis Merah Putih untuk mendukung bahan bakar nabati, kemudian drone tempur Elang Hitam.
Bambang mengatakan pesawat N219 tetap menjadi bagian dari Prioritas Riset Nasional (PRN). Walaupun berbagai riset dan inovasi saat ini mengarah pada penanganan pandemi covid-19.
Baca juga: Setelah N250, Menristek Pastikan Pengembangan Pesawat Berlanjut
“Kelanjutan PRN, meski sekarang sebagian besar sumber daya dialihkan ke penanganan covid-19. Tapi riset terkait bidang lain termasuk PRN, tetap berjalan,” pungkasnya.
Pesawat N219 disebutnya akan menjadi sejarah baru di Indonesia. Sebab pengerjaan dari nol dilakukan sepenuhnya oleh anak bangsa. Tidak hanya itu, sertifikasi laik pakai juga pertama kali akan dilakukan Kementerian Perhubungan.
“Ini salah satu pesawat yang dikembangkan 100% oleh putra-putri terbaik kita. Dilakukan manufacturing-nya sampai fungsi integrator terakhir oleh PT DI. Sehingga, lahir pesawat yang benar-benar dibuat di Indonesia,” tutup Bambang.(OL-11)
Sebab, sebelumnya, Bambang telah memiliki pengalaman sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Pembentukan BRIN sendiri merupakan amanat dari Undang-Undang No. 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek).
Terkait posisi LIPI, BPPT atau Litbang dalam BRIN, Menristek belum mau menjelaskan secara detail
Para inovator muda, periset dan peneliti yang berhasil menciptakan hal-hal baru untuk menjawab masalah-masalah di masyarakat, bisa disebut pahlawan masa kini.
IPB University juga jangan sampai melupakan tugas penting lainnya yakni mengubah cara pikir dan pandangan tentang petani.
UNIVERSITAS Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat, melesat ke posisi empat mengalahkan Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk penilaian kinerja penelitian
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved