Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

568 Vaksin Diuji Bersama BPOM dan Bio Farma

Syarief Oebaidillah
09/12/2020 02:20
568 Vaksin Diuji Bersama BPOM dan Bio Farma
Vaksin covid-19, Sinovac.(AFP/Nelson ALMEIDA)

DARI 1,2 juta dosis vaksin covid-19 Sinovac yang diterima induk holding BUMN farmasi Bio Farma, sebanyak 568 botol (vial) di antaranya dialokasikan untuk pengujian.

Pengujian mutu dilakukan secara bersama-sama oleh Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, pihaknya akan menyiapkan 3 juta dosis vaksin covid-19 dari Sinovac.

“Dari total 3 juta dosis itu, kami telah menerima 1,2 juta dosis kemasan single dose,” ujarnya dalam konferensi pers daring di Jakarta, kemarin.

Setelah kedatangan vaksin perdana itu, tambah Honesti, langkah selanjutnya berturutturut akan datang lagi vaksin pada Desember 2020 sebanyak 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku. Sisa dari 3 juta dosis vaksin itu (1,8 juta dosis) akan tiba pada akhir Desember 2020 atau paling lambat awal Januari 2021.

Semuanya sama dengan vaksin yang tengah dilakukan uji klinis III, baik di Indonesia maupun di Brasil dan di beberapa negara lainnya.

“Selanjutnya, Bio Farma akan fokus pada penyimpanan vaksin covid-19 dan akan melakukan berbagai persiapan agar siap didistribusikan setelah mendapatkan izin penggunaan dari BPOM,” tambahnya.

Menurut Honesti, vaksin covid-19 yang masuk pada tahap awal akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.

“Saat ini pemerintah berupaya memberikan perlindungan kepada tenaga kesehatan dan mereka yang berada di garda terdepan dengan membe rikan vaksin covid-19,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam Saleh, berharap keberadaan vaksin covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Tanah Air pada 6 Desember 2020 aman dan halal.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil me minta izin agar proses vaksinasi di wilayah Jawa Barat bisa menggunakan gedung serbaguna. Sebabnya, tidak cukup ruang di puskesmas untuk menampung banyaknya warga dengan perkiraan waktu per orang 45 menit.

Ia juga meminta agar produk inovasi covid-19 yang dikembangkan Kementerian Riset dan Teknologi melalui (Kemenristek) digunakan pertama di daerah Jawa Barat. Pasalnya, sejumlah perguruan tinggi (PT) di provinsi tersebut terlibat dalam program pengembangan produk tersebut.

Dari Sulawesi Selatan, Guber nur Nurdin Abdullah mengungkapkan telah menerima jatah vaksin dari yang 1,2 juta dari Tiongkok, tetapi masih menunggu petunjuk tek nis (juknis) mengenai jatah vaksin siap pakai dari perusahaan biofarmasi sebelum digunakan. (Bay/Van/LN/BY/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya