Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBUAH pil kontrasepsi pria eksperimental tanpa hormon berhasil melewati uji keamanan awal pada manusia.
Dalam uji coba tahap pertama ini, 16 pria dilibatkan untuk melihat apakah obat tersebut mencapai kadar yang cukup di dalam tubuh. Selain memantau efek samping serius, seperti gangguan detak jantung, perubahan hormon, peradangan, gangguan suasana hati, atau masalah fungsi seksual.
Hasilnya, tidak ada efek samping signifikan yang terdeteksi. Temuan ini membuka jalan untuk uji coba lanjutan dalam skala lebih besar yang akan menilai keamanan sekaligus efektivitasnya.
Dr. Stephanie Page, ahli endokrinologi dari University of Washington School of Medicine yang tidak terlibat dalam penelitian, menyebut ini sebagai langkah awal penting. “Kita benar-benar membutuhkan lebih banyak metode kontrasepsi yang dapat dibalik untuk pria,” ujarnya kepada Scientific American.
Saat ini, opsi kontrasepsi pria hanya terbatas pada kondom dan vasektomi, yang meski bisa dibalik, keberhasilan prosedur pembalikannya bervariasi. Jika lolos uji dan disetujui, pil ini akan menjadi yang pertama dalam kelasnya.
“Pil kontrasepsi pria yang aman dan efektif akan memberi lebih banyak pilihan bagi pasangan dalam merencanakan keluarga, sekaligus memungkinkan pembagian tanggung jawab yang lebih adil,” kata Gunda Georg, profesor dari University of Minnesota College of Pharmacy, tempat molekul obat ini dikembangkan.
Pil yang diberi nama YCT-529 dirancang untuk menghentikan produksi sperma dengan memblokir sinyal tertentu di tubuh. Obat ini bekerja dengan menghambat protein bernama retinoic acid receptor alpha, yang berperan penting dalam pembentukan dan pematangan sperma.
Biasanya, reseptor ini diaktifkan oleh metabolit vitamin A sebagai “kunci”. Namun, YCT-529 mencegah kunci itu menempel, sehingga rantai proses pembentukan sperma terhenti.
Dalam uji coba pada tikus jantan, pil ini membuat hewan tersebut infertil dalam waktu empat minggu, dengan efektivitas 99% mencegah kehamilan pada tikus betina. Setelah berhenti mengonsumsi obat, kesuburan mereka kembali dalam 4–6 minggu. Hasil serupa juga ditemukan pada primata non-manusia.
Dalam uji klinis awal ini, peserta berusia 32–59 tahun dan semuanya telah menjalani vasektomi, sebagai langkah pencegahan jika obat memiliki efek permanen. Mereka dibagi menjadi kelompok yang menerima plasebo, dosis rendah, atau dosis tinggi.
Obat ini diuji dalam kondisi perut kosong dan setelah makan besar. Hasilnya, kadar obat dalam tubuh mencapai tingkat yang diharapkan. Dosis final yang disarankan kemungkinan mendekati dosis tertinggi yang diuji, yakni 180 miligram per hari.
Walau tidak ditemukan efek samping serius, uji coba selanjutnya akan tetap memantau perubahan kesehatan dan parameter sperma pada lebih banyak peserta. Saat ini, uji lanjutan selama 28 hingga 90 hari sudah dimulai, melibatkan pria yang telah menjalani vasektomi atau yang tidak berencana memiliki anak.
Jika lolos semua tahapan, YCT-529 berpotensi menjadi pilihan kontrasepsi pria harian pertama yang aman, efektif, dan dapat dibalik. (Live Science/Z-2)
Vaksin tuberkulosis merupakan vaksin tuberkulosis inhalasi pertama. Vaksin ini dikembangkan dengan menggunakan tiga antigen.
Pelaksanaan uji klinis dimulai pada 3 September 2024, dan rekrutmen partisipan secara resmi telah selesai per 16 April 2025.
Dengan lebih dari 1 juta kasus baru setiap tahun, TB terus menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan di Indonesia.
DUA perusahaan bioteknologi AS mengatakan FDA telah mengizinkan mereka untuk melakukan uji klinis ginjal babi hasil suntingan gen untuk transplantasi manusia.
Kebanyakan protein yang dikonsumsi sering kali tidak terserap sepenuhnya oleh tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved