Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Badan POM dan MUI Kawal Vaksin Covid-19

Ferdian Ananda Majni
08/12/2020 18:06
Badan POM dan MUI Kawal Vaksin Covid-19
.(ANTARA/Setpres-Muchlis Jr)

BADAN Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) berkomitmen untuk mengawal keamanan, efektivitas, dan mutu vaksin covid-19. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengawal aspek kehalalannya.

Kepala Badan POM Penny K Lukito mengatakan bahwa menindaklanjuti kedatangan vaksin, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap data uji klinis yang sedang dilaksanakan untuk membuktikan keamanan dan khasiat vaksin. "Proses evaluasi yang dijalankan Badan POM menggunakan standar yang merujuk kepada standar Internasional seperti WHO, US FDA, dan EMA," kata Penny dalam keterangan pers yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (7/12).

Ketika vaksin tiba di Bandara Soekarno-Hatta (6/12), tim Badan POM telah melakukan verifikasi dokumen dan pemeriksaan kelayakan kondisi suhu penyimpanan selama perjalanan. Hasil pemeriksaan Badan POM saat itu yakni semua dokumen dan nomor batch sudah sesuai serta suhu penyimpanan selama perjalanan memenuhi yang dipersyaratkan yakni rata-rata di suhu 5 derajat celsius (persyaratan 2-8 derajat celsius).

Badan POM, lanjut Penny, telah melakukan pengambilan sampel dari 1,2 juta vaksin covid-19 yang telah hadir di Indonesia untuk pengujian mutu di laboratorium P3OMN. Sampel tersebut perlu dilakukan untuk penerbitan lot release (pelulusan batch/lot).

Ada beberapa parameter untuk lot release, yaitu uji potensi, uji kadar antigen, uji toksisitas abnormal, dan uji endotoksin. Tujuan pengujian ini memastikan bahwa vaksin punya mutu yang sesuai dengan persyaratan.

"Badan POM bersama dengan Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI, dan para pakar akan melakukan evaluasi untuk mendapatkan hasil keputusan persetujuan penggunaan vaksin dengan pertimbangan kemanfaatan yang jauh lebih besar dari risiko yang ditimbulkan," terangnya.

Kepala Badan POM menambahkan bahwa ketika vaksin ini mulai digunakan dalam program vaksinasi covid-19 pada waktu yang ditetapkan pemerintah, Badan POM sesuai dengan tugas dan fungsinya, akan tetap dan terus mengawal khasiat, keamanan, dan mutu vaksin dalam peredaran. "Namun, sambil menunggu vaksin dapat digunakan dan program vaksinasi dijalankan, masyarakat diimbau untuk tetap melaksanakan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” tambah Penny Lukito.

Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI Dr Lukmanul Hakim MSi mengatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) berkomitmen mengawal aspek kehalalan vaksin covid-19. "Tim MUI bersama PT Bio Farma, Badan POM, dan Kementerian Kesehatan telah melakukan inspeksi ke fasilitas produksi Sinovac pada Oktober lalu untuk melakukan audit aspek kualitas, keamanan, serta kehalalan vaksin," sebutnya.

Lukmanul Hakim menambahkan bahwa saat ini, MUI masih terus berkoordinasi dengan Sinovac dan Bio Farma untuk melanjutkan kajian aspek kehalalan penggunaan vaksin covid-19. Audit memorandum telah dikirimkan kepada pihak perusahaan terkait dan MUI meminta informasi tambahan.

"Kami berharap agar segera bisa mendapat informasi tambahan tersebut, sehingga penetapan kehalalan dapat dilakukan oleh Komisi Fatwa MUI. Rekomendasi dari Badan POM terkait izin penggunaan vaksin covid-19 juga menjadi salah satu pertimbangan dalam penetapan fatwa tersebut," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya