Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) mengusulkan agar bantuan sosial (bansos) berupa sembako diganti dengan tunai. Hal itu menyusul adanya korupsi bansos yang menjerat beberapa pejabat Kementerian Sosial, termasuk Menteri Juliari Batubara.
Dalam kondisi tanpa pandemi sekalipun, rakyat miskin di Indonesia telah mengalami berbagai kesulitan. Kondisi pandemi pun telah menambah beban dan kesulitan yang harus ditanggung oleh rakyat miskin menjadi berkali-kali lipat.
Banyak rakyat kecil terimbas oleh krisis ekonomi dan kehilangan mata pencahariannya, dan karena itulah rakyat miskin membutuhkan peran pemerintah dalam menghadapi situasi pandemi ini.
Baca juga: Menko PMK: BPJPH dan MUI Tengah Siapkan Fatwa untuk Vaksin
"Ironisnya, para pemangku kebijakan justru memanfaatkan situasi krisis ini untuk memperkaya diri. Kasus suap senilai Rp17 miliar dalam pengadaan bantuan sosial penanganan pandemi covid-19 untuk wilayah Jabodetabek yang melibatkan Menteri Sosial telah merugikan negara dan menyengsarakan warga miskin kota di Jabodetabek," ungkap Ketua Umum SPRI Marlo Sitompul dalam keterangan resmi, Senin (7/12).
Kasus tersebut, menurutnya merupakan kejahatan luar biasa, karena hak orang miskin untuk menerima bansos telah dicuri untuk memuaskan keserakahan pejabat negara. Padahal dalam situasi krisis, orang miskin merupakan kelompok yang paling terdampak karena kehilangan pekerjaan dan sangat membutuhkan bantuan sosial negara.
Kasus suap pengadaan bantuan sosial ini terjadi karena memanfaatkan peluang keadaan darurat dalam pengadaan barang/jasa. Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 59 Perpres No.16/2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan LKPP No 13/2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa dalam Keadaan Darurat, pengadaan dapat dilakukan tanpa proses tender atau cukup dengan cara swakelola dan penyedia. "Proses pengadaan yang tertutup menjadi ajang pembajakan hak rakyat miskin kota terhadap bantuan sosial," tambahnya.
Padahal menurut surat edaran LKPP No 20/2020 seluruh pengadaan darurat terkait Covid-19 harus dipublikasikan dalam Sistem Pengadaaan Secara Elektronik (SPSE). Namun dari hasil penelusuran website LPSE, tidak ada publikasi terkait pengadaan sembako Kemensos, tidak dipublikasikan dalam website ini.
SPRI menilai bansos berupa barang sangat tidak efektif dan tidak kontributif untuk membantu daya hidup keluarga miskin. Berdasarkan tiga kali hasil monitoring yang dilakukan oleh Koalisi Pemantau Bansos Jakarta dalam Periode April, Mei dan Juni 2020 menunjukan nilai bantuan sangat kecil, barang habis dengan cepat, barang yang diberikan tidak sehat dan tidak meningkatkan daya tahan tubuh, banyak praktek memecah bantuan supaya bagi rata.
"Hasil monitoring juga menunjukan bahwa warga miskin Jakarta lebih menginginkan bantuan lansung tunai dibandingkan bantuan sembako," kata dia.
Alokasi pembelanjaan anggaran khusus penangaan Covid-19 tidak terbuka sehingga publik kesulitan untuk turut mengawasi prosesnya dari hulu ke hilir. Masyarakat hanya bisa mengawasi praktik distribusi di lapangan. Sehingga tidak tertutup kemungkinan anggaran darurat terkait Covid-19 menjadi ajang bancakan para pejabat negara.
Meskipun kementerian keuangan telah mengeluarkan aturan PMK No. 103/PMK.05/2020) yang mengatur pengelolaan rekening khusus covid-19, namun sampai saat ini data anggaran tersebut tidak dipublikasikan. Perlu aturan yang mewajibkan pemerintah untuk membuka informasi program dan anggaran covid secara rinci ke publik luas.
SPRI pun menyatakan sikap dengan meminta hukum seberat-beratnya koruptor bansos Covid-19 dan mengsut tuntas korupsi bansos dari pusat hingga desa atau kampung.
"Ganti bansos sembako dengan bantuan tunai yang diberikan langsung kepada masyarakat melalui transfer antarbank seperti yang dilakukan bansos lainnya," tegas Marlo. (H-3)
Ketentuan itu tidak berlaku jika penyebab meninggal karena terlibat aksi kriminal, terkena HIV/AIDS, dan bunuh diri.
Mensos berharap pemerintah daerah dapat menaati seluruh peraturan yang ada agar distribusi bansos dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.
Gagal salur ini disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya adanya perubahan nama atau ada ketidakcocokan administrasi.
Masyarakat diharapkan mengecek status masing-masing secara berkala melalui website atau aplikasi milik kemensos yang resmi agar informasi akurat dan terpercaya.
Masyarakat diharapkan mengecek status masing-masing secara berkala.
Dengan perluasan ini, sebanyak 24.138 penerima manfaat baru dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur akan memperoleh dukungan sosial yang lebih merata dan inklusif.
Dengan sistem tersebut, peserta didik di sekolah rakyat bisa menjadi anak-anak yang mampu bersaing di teknologi digital.
Apabila peserta tidak memenuhi tiga syarat tersebut, maka tidak dianggap masuk dalam PBI JKN, sehingga skema iuran BPJS Kesehatan bisa dibiayai oleh pemerintah daerah.
Gus Ipun menjelaskan proses lelang dilakukan secara resmi melalui kerja sama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), dengan nilai lelang sebesar Rp2.539.957.000.
SEBANYAK 39.157 warga penerima KIS dan PBI-JK Kemensos di Kota Tasikmalaya, yang mendadak dinonaktifkan kepesertaannya akan tetap mendapat pelayanan kesehatan.
SEBANYAK 39 ribu warga penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI-JK) Kemensos di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mendadak dinonaktifkan
Kementerian Sosial tetap membuka ruang pengajuan apabila ditemukan peserta yang dinonaktifkan masuk kriteria layak menerima bantuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved