Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DIABETES belum bisa disembuhkan, tapi bisa dikontrol. Dengan pengendalian gula darah yang baik, diabetisi (penyandang diabetes) bisa hidup normal dan produktif. Dalam upaya pengendalian ini, dukungan keluarga dan orang sekitar sangatlah penting. Mengapa?
“Sebab, upaya pengendalian ini berlangsung seumur hidup. Peran keluarga atau caregiver (pendamping) sangat penting untuk memotivasi dan memberi dukungan dalam berbagai bentuk, agar diabetisi tidak merasa berjuang sendirian,” papar dokter pakar diabetes Prof. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD, KEMD pada webinar memeringati Hari Diabetes Sedunia yang digelar Diabetasol.
Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menjelaskan, pengendalian diabetes mencakup perubahan gaya hidup, termasuk pola makan, olahraga, istirahat, dan manajemen stres.
“Bagi sebagian orang, hal ini tidak mudah karena mengubah kebiasaan yang selama ini dilakukan. Misalnya, mengurangi hobi ngemil manis, lebih aktif bergerak, dan tidur cukup,” jelas Prof.Sidartawan pada keterangan pers, Minggu (6/120.
Dari sisi psikologis, didiagnosis menyandang diabetes bisa menjadi beban pikiran karena ada risiko komplikasi. Ditambah lagi, sebagian diabetisi harus teratur mengonsumsi obat atau menggunakan insulin setiap hari dalam jangka panjang, bahkan seumur hidup.
Karena itulah, Prof. Sidar, sapaan akrab Sidartawan, menekankan pentingnya anggota keluarga dan caregiver lain memiliki pengetahuan memadai tentang diabetes agar mampu mendukung diabetesi dengan optimal.
“Beberapa hal yang perlu dikuasai keluarga/caregiver di antaranya pengetahuan dasar tentang diabetes, strategi mengubah rutinitas, cara mengatasi aspek emosional diabetesi, serta bagaimana membangun kemandirian diabetesi agar tidak tergantung pada orang lain.
Selain itu, keluarga perlu memiliki pengetahuan memadai mengenai perawatan dan manajemen diabetes yang tepat,” terang dokter yang tergabung sebagai Executive Committee Member International Diabetes Federation Western Pacific Region (2009-2015) ini.
Sejatinya, kata Prof. Sidar, jika diabetisi dan caregiver memiliki pengetahuan yang cukup, pengendalian diabetes bakal lebih mudah. Misalnya soal pengaturan makan, banyak diabetisi bingung karena banyak pantangan hingga akhirnya bosan dengan menu yang itu-itu saja.
“Padahal, diabetisi boleh makan semua jenis makanan asal tahu batasannya. Misal mau makan durian, boleh sesekali, sepotong kecil. Pola makan diabetisi itu pola makan sehat bergizi seimbang, mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, dengan memperhatikan 3J, jumlah, jenis, dan jadwalnya,” kata Presiden Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) ini.
Prof. Sidar mengingatkan, di masa pandemi Covid-19 ini diabetisi maupun caregiver perlu berupaya ekstra mengontrol gula darah dan menerapkan protokol kesehatan. Sebab, dibanding orang pada umumnya, diabetisi lebih rentan terkena Covid-19. Selain itu, ketika terinfeksi Covid-19, diabetisi berisiko mengalami keparahan yang lebih tinggi.
Pada kesempatan sama, Director of Special Needs and Healthy Lifestyle Nutrition Kalbe Nutritional, Tunghadi Indra, mengatakan, pengendalian diabetes sangat bergantung pada kepatuhan dan kedisiplinan diabetesi menjalankan gaya hidup dan pola makan sehat. “Dukungan keluarga sangat penting agar diabetesi bersedia mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat,” ujar Tunghadi.
Untuk itu, pada peringatan Hari Diabetes Sedunia tahun ini pihaknya melalui produk nutrisi diabetisi, Diabetasol, mengadakan kampanye ‘Bersama Diabetasol, Sayangi Dia‘. Kampanye ini mengajak semua pihak mulai dari tenaga medis, keluarga, kerabat, dan sahabat untuk memberikan dukungan bagi diabetisi.
“Diabetasol sendiri berkomitmen untuk mempermudah upaya keluarga sebagai caregiver melatih kedisiplinan dan mengontrol asupan nutrisi penyandang diabetes," imbuh Tunghadi.
Salah satu kegiatan dalam kampanye itu ialah edukasi secara live di 21 kota besar dengan melibatkan Klikdokter dan anggota Persadia, serta edukasi bersama sejumlah rumah sakit di Indonesia. Tercatat, edukasi itu diikuti 10.802 peserta yang terdiri dari diabetesi dan anggota keluarga.
“Berbagai informasi pendukung mengenai diabetes yang perlu dipahami oleh diabetesi dan caregiver/keluarga juga dapat diakses dihttps://diabetasol.com/id,,” imbuhnya.
Diabetasol juga menyalurkan donasi Alat Pelindung Diri berupa masker dan hand sanitizer serta produk nutrisi diabetes untuk perlindungan terhadap diabetes selama pandemi Covid-19 senilai total Rp500 juta bagi para caregiver yang berada di komunitas maupun rumah sakit. (Nik/OL-09)
Penelitian terbaru menunjukkan mangga bisa dikonsumsi penderita diabetes tipe 2 tanpa meningkatkan gula darah secara signifikan.
Definisi generasi sandwich meluas pada sektor kesehatan, terkadang generasi sandwich sangat memperhatikan kesehatan orangtua padahal kondisi diri sendiri terlupakan.
Memahami gejala diabetes sejak dini menjadi langkah pencegahan agar kondisi ini bisa dikendalikan.
Sebuah penelitian menyebut promosi kesehatan yang menekankan pada manajemen stres dapat memberikan dampak nyata bagi pasien diabetes melitus (DM).
Penelitian di India ungkap, mangga bisa aman untuk penderita diabetes tipe 2 jika dikonsumsi terkontrol. Simak manfaat, riset, dan tips aman makannya.
Jika diabetes menyerang di usia muda, tubuh akan terpapar kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu panjang, sehingga risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan lainnya meningkat
Penelitian terbaru menunjukkan mangga bisa dikonsumsi penderita diabetes tipe 2 tanpa meningkatkan gula darah secara signifikan.
Memahami gejala diabetes sejak dini menjadi langkah pencegahan agar kondisi ini bisa dikendalikan.
Penelitian di India ungkap, mangga bisa aman untuk penderita diabetes tipe 2 jika dikonsumsi terkontrol. Simak manfaat, riset, dan tips aman makannya.
Banyak yang bertanya, “Jika orang tua saya menderita diabetes, apakah saya juga akan mengalaminya?” Jawabannya: belum tentu.
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
Hormon GLP-1 memiliki peran penting dalam tubuh yang berdampak pada kadar gula darah, rasa lapar, dan produksi insulin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved