Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Angka Kematian Global Capai 1,5 Juta

Atikah Ishmah Winahyu
05/12/2020 02:35
Angka Kematian Global Capai 1,5 Juta
Ilustrasi MI(Sumber: Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRC)

UNIVERSITAS Johns Hopkins (JHU) mencatat secara global setidaknya 1,5 juta orang meninggal dunia akibat covid-19 hingga pekan ini. Angka itu mencerminkan bahwa rerata terdapat satu kematian yang dilaporkan setiap sembilan detik.

Dalam seminggu terakhir, rata-rata lebih dari 10 ribu orang di seluruh dunia meninggal setiap harinya. Jumlah ini pun terus meningkat setiap minggu.

Menurut penghitungan JHU, hampir 65 juta orang telah terinfeksi secara global, dengan setengah juta kematian tercatat dalam dua bulan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman pandemi terhadap kehidupan manusia masih jauh dari selesai.

Banyak negara sedang berjuang melawan gelombang kedua dan ketiga dari infeksi covid-19. Beberapa di antaranya lebih buruk dari gelombang pertama sehingga sejumlah negara memutuskan untuk kembali memberlakukan lockdown dan pembatasan ketat lainnya untuk mencegah penyebaran virus.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa covid-19 telah menyebabkan lebih banyak kematian dalam setahun terakhir jika dibandingkan dengan tuberkulosis pada 2019 dan hampir empat kali lipat jumlah kematian akibat malaria.

Namun, ada dugaan bahwa angka yang diumumkan kemungkinan besar tidak mencerminkan jumlah kasus covid-19 yang sebenarnya. Di Inggris, misalnya, jumlah kematian resmi pemerintah mencapai 60.113 orang, tetapi hanya menghitung kematian dalam 28 hari setelah dinyatakan positif.

Angka ini jauh lebih rendah daripada angka dari tiga badan statistik Inggris, yang menyebutkan jumlah korban tewas telah melampaui 76 ribu.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Robert Redfield, memperingatkan bahwa masa sulit akan terjadi pada Januari dan Februari 2021.

“Saya benar-benar yakin bahwa ini akan menjadi saat tersulit dalam sejarah kesehatan masyarakat bangsa ini,” katanya memperingatkan bahwa sebanyak 450 ribu orang di AS bisa meninggal dunia akibat covid-19 pada Februari.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan ledakan kasus positif covid-19 yang berulang kali terjadi di Tanah Air seharusnya menjadi bahan evaluasi sejumlah langkah pengendalian yang dijalankan saat ini.

“Tidak perlu saling menyalahkan, apalagi mencari-cari kesalahan pihak lain karena penambahan kasus baru itu merupakan kesalahan bersama. Harus diakui kita belum mampu membuat masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan,” katanya, kemarin.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengaku tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih belum memuaskan. (Aiw/Fer/The Guardian/CNA/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya