INKUBATOR bisnis di Indonesia sangat dibutuhkan untuk mendukung dan menumbuhkembangkan kewirausahaan khususnya bagi pemula. Keberadaannya harus didukung melalui berbagai penguatan agar mampu melahirkan wirausahawan unggul.
Hal ini disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro saat meluncurkan Digital Incubator Playbook. Peluncuran buku yang disusun Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Indonesia (MIKTI) ini dilakukan secara virtual, Selasa (1/12).
Bambang mengatakan, bentuk penguatan inkubator salah satunya dilakukan dengan hadirnya buku tersebut. Sebab, menurutnya digital incubator playbook yang terdiri dari 221 halaman ini bisa menjadi panduan bagi inkubator dalam mengasah para usahawan baru. "Inkubator perannya sangat dibutuhkan membentuk start-up baru," kata.
Bambang menjelaskan, peluang ekosistem start-up di dunia mencapai 3 triliun dollar Amerika. Indonesia khususnya Jakarta, menurutnya menempati peringkat dua emerging ekosistem di dunia. Capaian ini lebih baik dibanding Kuala Lumpur, Manila, dan Bangkok.
Namun, tambah Bambang, peluang di dalam negeri ini belum diimbangi dengan jumlah wirausahawan yang saat ini baru mencapai 3% dari jumlah penduduk."Masih banyak orang kita yang berorientasi jadi pekerja dibanding berusaha," jelasnya.
Melalui hadirnya inkubator yang diberi penguatan, Bambang berharap semakin banyak wirausahawan baru yang lahir. "Di sinilah inkubator berperan. Harus mampu membimbing dan memberi pemahaman sehingga kewirausahaan di Indonesia dapat jadi arus utama," katanya.
Ketua Umum MIKTI, Joddy Hernandy, Kamis (3/12) mengatakan digital incubator playbook ini merupakan buku yang berisi panduan bagi inkubator bisnis digital di Indonesia. Panduan diberikan mulai dari merancang, mengelola, hingga mengevaluasi seluruh proses bisnis dalam inkubator.
"Buku ini merupakan ekstraksi pengetahuan dan pengalaman pengelolaan inkubator bisnis digital MIKTI yang dilengkapi dengan perspektif dari berbagai pihak lainnya," kata dia.
Diharapkan hadirnya buku ini bisa memberi pengetahuan dan pengalaman yang dapat dimanfaatkan pihak-pihak yang akan menginkubasi bisnis digital. "Sehingga bisa memunculkan start-up berkualitas. Kami siap bekerjasama dengan semua pihak agar Indonesia lebih maju dan berdaya saing dengan teknologi yang ada saat ini," katanya. (R-1)