Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KESEHATAN menjadi sesuatu yang sangat pending di masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Itu sebabnya menjaga pola makan yang benar dan berolahraga teratur menjadi sebuah keharusan, di samping tentu saja menjaga protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah.
Hal tersebut diungkapkan Richard Anthony, CEO dan Presiden Direktur Re.juve dalam menyelenggarakan webinar bertajuk 'Flexitarian: Sustaining the Healthy Habits with Real Food, Kamis (3/12).
Baca juga: Pentingnya Nutrisi Selama Pandemi dan Pascapandemi
“Mulai banyak riset yang mengaitkan data kenaikan berat badan signifikan pada masyarakat akibat berkurangnya aktivitas luar ruang, meningkatnya level stres, dan pola makan kurang terjaga selama masa pandemi. Fenomena ini tentunya menjadi alarm bagi kita, karena kombinasi dari ketiga hal tadi dapat berdampak buruk bagi kesehatan, seperti obesitas serta penyakit degeneratif lainnya. Diskusi kita hari ini bertujuan untuk mengingatkan kembali pentingnya menjaga asupan nutrisi seimbang, memperhatikan aktivitas fisik, serta mengelola stres dengan baik agar terhindar dari berbagai macam penyakit,” ujar Richard.
Tren metoda pola makan sehat terus berkembang dan semakin banyak pilihannya. Meski tidak tergolong baru, metode flexitarian justru belum sepopuler metode pola makan sehat lainnya di Indonesia. Padahal, metode yang berfokus pada peningkatan konsumsi buah dan sayur tanpa betul-betul menghilangkan konsumsi protein hewani, karbohidrat, dan nutrisi tambahan lainnya ini dinilai cukup ideal dalam kondisi pandemi seperti saat ini, untuk menjaga daya tahan tubuh.
“Di Re.juve, kami meyakini perlunya pola makan seimbang sebagai bagian penting dalam pola hidup sehat. Melahap karbohidrat dan protein saja dapat mengakibatkan risiko avitaminosis atau kekurangan gizi yang tinggi. Padahal, tubuh kita juga memerlukan berbagai kandungan vitamin dan mineral yang hanya bisa didapat dari sayur dan buah untuk menjaga fungsi organ dan daya tahan tubuh. Oleh karenanya, perpaduan seimbang antara konsumsi protein hewani namun dengan porsi yang dikurangi, serta meningkatkan konsumsi buah dan sayur seperti pada metode flexitarian, kami nilai sebagai pola konsumsi yang paling ideal,” lanjut Richard.
Dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes, selaku konsultan gizi, turut mengamini bahwa demi menjaga daya tahan tubuh, masyarakat harus lebih cermat dalam memilih pola makan yang lebih sehat namun fleksibel. Tujuannya, agar masyarakat dapat mendapatkan manfaat terbaik dari jenis pola makan yang dipilih tanpa khawatir kekurangan nutrisi dan energi.
“93,6% masyarakat Indonesia belum mengonsumsi sayur dan buah setiap harinya dalam porsi yang cukup untuk tubuh. Di sini, metode flexitarian bisa menjadi pilihan yang tergolong cukup mudah untuk diadopsi oleh orang-orang yang baru memulai menerapkan gaya hidupsehat dan berkelanjutan. Dengan konsisten mengonsumsi buah dan sayur sebagai porsi utama setiap harinya, masyarakat dapat merasakan berbagai manfaat baik dari metode ini. National Center for
Biotechnology Information juga mengungkapkan bahwa salah satu manfaat flexitarian adalah berkurangnya risiko berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung hingga 32 persen, turunnya berat badan secara stabil dan konsisten, serta bertahannya kemampuan memori,” ujar Rita.
Meskipun sayur dan buah wajib menjadi menu harian saat menerapkan metode flexitarian, namun masa simpannya yang kurang tahan lama masih menjadi tantangan tersendiri. Salah satu solusinya adalah mengombinasikan pembelian buah dan sayur segar dan organik dengan produk-produk cold-pressed juice seperti produk Re.juve. Cold-pressed juice memiliki nilai lebih berupa kandungan nutrisi yang setara dengan sayur dan buah yang diambil melalui teknik juicing terbaik, yaitu cold-pressed. T
eknik cold-pressed sendiri terbukti dapat mencegah terpaparnya buah dan sayur dari panas dan oksidasi. Sehingga, satu botol 435ml cold-pressed juice Re.juve dapat mengandung nutrisi 1 kilogram sayur organik dan buah segar asli, serta memiliki masa simpan lebih lama dalam lemari pendingin karena juga diolah melalui teknologi HPP (High-Pressure Technology) pertama di Indonesia.
Tidak hanya menggunakan teknik juicing terbaik, tingkat higienitas selama proses pembuatan juga diperhatikan sedetail mungkin. Re.juve menggunakan teknologi ultra-higienis melalui metode end-to-end cold-chain environment di Cold-Pressed Production Facility yang sudah bersertifikasi HACCP, di mana dari awal proses produksi hingga ke tangan konsumen, Re.juve mengatur suhu pada kisaran 8-12°C untuk proses produksi dan 0-4°C untuk penyimpanan. Selain itu, untuk air yang digunakan untuk membersihkan sayur organik, buah dan rempah, Re.juve hanya menggunakan air berkualitas standar air minum atau air reverse osmosis (RO water). Tujuannya, untuk mencegah terpaparnya bahan-bahan alami dan segar yang Re.juve gunakan dari bakteri, mikroorganisme, dan residu yang dapat membahayakan tubuh.
“Sebagai merek yang konsisten menyediakan asupan nutrisi berkualitas bagi masyarakat melalui produk makanan dan minuman yang enak, sehat, dan dan transparan, kami akan terus berupaya untuk menyediakan produk-produk buah dan sayuran organik terbaik dalam kemasan yang praktis, yang dapat diperoleh melalui toko, delivery hotline, dan situs kami. Melihat banyaknya orang-orang yang mengadopsi metode flexitarian saat ini, kami ingin memastikan bahwa Re.juve menjadi pelopor tren positif ini. Harapannya, masyarakat dapat terus tergerak untuk memiliki gaya hidup yang sehat dan berkelanjutan melalui konsumsi nutrisi seimbang,” ujar Richard. (RO/A-1)
Selain vaksinasi, menjaga kebersihan dan konsumsi makanan bergizi juga menjadi langkah penting untuk pencegahan polio.
Mengonsumsi makanan bergizi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, protein, dan nutrisi lainnya, serta rutin melakukan aktivitas fisik dapat meringankan gejala menopause.
Seiring berkembangnya zaman, kesadaran masyarakat pun semakin meningkat atas pentingnya konsumsi buah dan sayur yang tidak hanya sehat tapi juga berkualitas baik.
Faktor seperti usia orang tua, defisiensi nutrisi, folat, dan kelainan pada metabolisme B12 diduga bisa menjadi penyebab down syndrome.
Memasuki usia 40-an adalah tahap yang menarik dalam perjalanan kehidupan seseorang. Namun, ini juga merupakan fase di mana kesehatan mulai menjadi fokus utama
Okra adalah buah yang bentuknya sekilas mirip oyong dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kulit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved