Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Pemerintah Jamin Sistem Cold Chain Sudah Siap

Suryani Wandari Putri Pertiwi
01/12/2020 09:55
Pemerintah Jamin Sistem Cold Chain Sudah Siap
SIMULASI VAKSINASI COVID-19: Petugas medis menyimulasikan pemberian vaksin covid-19 di Puskesmas Cikarang, Bekasi, Jabar.(ANTARA/ Fakhri Hermansyah)

PEMERINTAH menjamin proses distribusi vaksin covid-19 di Indonesia dari Aceh sampai Papua hingga pelosok negeri dipastikan menggunakan sistem cold chain yang baik dan berstandar. Sembari menunggu proses kedatangan dan vaksinasi nanti masyarakat diimbau untuk menyerap informasi yang benar dan terpercaya terkait vaksin dan tidak termakan oleh informasi hoaks.

Informasi yang benar dan terpercaya memberikan pemahaman yang lebih baik bagi masyarakat dan mengurangi keresahan dan keraguan yang timbul dari penyebaran informasi hoaks terkait vaksin. “Kelengkapan proses vakisinasi kita sudah standar misalkanya cold box, itu sudah tersedia semua di Indonesia”, kata vaksionolog dr. Dirga Sakti Rambe, dalam dialog bertema Setelah vaksin datang, apa yang perlu disiapkan?, yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (30/11).

“Yang pertama perlu diketahui adalah vaksin itu produk biologis yang sangat rentan pada perubahan suhu. Oleh karena itu umumnya perlu disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius, dan suhu ini harus dijaga dari pabrik sampai ke puskesmas. Ini yang disebut cold chain (rantai dingin)," katanya.

Ia melanjutkan, cold chain ini harus dijaga sebagaimana Bio Farma, BUMN farmasi ini pun yang sudah memproduksi vaksin untuk diekspor ke 106 negara lebih, dan sudah diakui WHO. “Karena sekarang banyak sekali informasi yang tidak benar. Kedua, vaksin apa pun yang sudah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) sudah dipastikan efektivitas dan keamanannya”, terang dr. Dirga

Untuk mematangkan persiapan vaksinasi, Kementerian Kesehatan tengah melatih 23.000 tenaga vaksinator, selain juga didukung ratusan ribu tenaga kesehatan lainnya. Kesiapan tenaga kesehatan di daerah-daerah juga tengah dipastikan untuk mendukung program vaksinasi nantinya.

Masyarakat dihimbau tidak perlu khawatir dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) karena biasanya berdampak ringan dan segera sembuh dalam waktu satu dua hari. “Yang perlu masyarakat ketahui, manfaat vaksinasi itu jauh lebih besar dari efek sampingnya. KIPI itu mayoritas bersifat ringan seperti bengkak kemerahan di bekas suntikan, kemudian ada demam sebagai tanda vaksinnya bekerja”, ungkap dr. Dirga.

Keberadaan vaksin sangat penting dalam mengendalikan pandemi, tapi perlu disadari vaksin tidak seketika memusnahkan pandemi karena ada proses distribusi yang panjang, belum lagi jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 260 juta jiwa. "Oleh karena itu sembari menunggu vaksin dan bahkan sampai nanti vaksinnya ada, kita harus terus menerapkan protokol pencegahan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman),” pungkas dr. Dirga.(H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya