Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SAAT pandemi covid-19 melanda, berbagai sektor usaha terkena dampak yang cukup signifikan. Namun hal itu tidak berlaku bagi petani kaktus sekulen.
Permintaan pasar luar negeri akan tanaman hias yang sedang tren ini tetap stabil bahkan meningkat. Petani kaktus sekulen sendiri lebih tertarik membisik pasar luar negeri karena harga jualnya lebih tinggi sehingga bisnis ini pun tak terpengaruh pandemi yang melanda Indonesia.
Aldi, petani kaktus asal Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten
Bandung Barat, Jawa Barat mengaku sejak 2015 hingga sekarang sudah mengekspor kaktus ke sejumlah negara yang dibudidayakan di sekitar rumahnya bersama para petani lainnya.
"Untuk Asia, negara tujuan ekspor diantaranya Jepang, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kita juga sudah ekspor ke Amerika, Kanada, Inggris. Sedangkan Afrika kita sudah kirim sampai ke Afrika Selatan," kata Aldi, Senin (16/11).
Ekspor tanaman mini ini, menurut dia, adalah sebuah berkah bagi para petani sebab bisa dijual antara US$7-US$10 per pot. Bandingkan bila dijual langsung ke konsumen dalam negeri yang hanya antara Rp15 ribu-Rp50 ribu per pot. "Penjualan kita lebih besar ke luar negeri. Untungnya sangat lumayan," bebernya.
Meski demikian, lanjut dia, keuntungan ekspor kaktus berbanding lurus dengan risiko sebab tamanan ini bisa mati ketika dalam perjalanan ke negara tujuan. "Bila pengemasannya salah, bisa layu. Padahal, pemesan di luar negeri juga kan pengen kaktus masih dalam kondisi bagus," lanjutnya.
Asep Ridwan, 45, petani lainnya menyebutkan, budidaya kaktus di Lembang sudah ada sejak tahun 1980-an. Tidak hanya Lembang, penghasil kaktus juga berasal dari Kecamatan Parongpong. Jika ditotal, setidaknya terdapat lebih dari 1.500 jenis kaktus yang sekarang telah dibudidayakan.
"Omset yang dihasilkan dari penjualan kaktus memang tak menentu. Akan tetapi, lantaran konsumennya merupakan pehobi tanaman, maka penjualan kaktus terbilang stabil dan tak terpengaruh kondisi ekonomi di Indonesia," sebutnya.
Asep menuturkan, penghasilan yang didapat dari penjualan kaktus minimal Rp5 juta per bulan. Untuk harga tergantung jenisnya, jika jenisnya langka maka harganya bisa lebih mahal.
"Kaktus itu tumbuhan yang perawatannya gampang, cukup disiram seminggu sekali. Terus enggak perlu membutuhkan air dalam jumlah banyak," jelasnya. (R-1)
Bupati Indramayu Lucky Hakim juga akrab dengan satwa liar melepas ribuan ekor ular ke sawah di Indramayu.
Moratorium selama tiga tahun akan menciptakan stabilitas ekosistem pertembakauan dan memberi ruang bagi petani serta pelaku industri agar tidak gulung tikar.
Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama juga akan berdampak positif lebih luas, antara lain berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Keunggulan melon itu terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern.
Tanaman bukan sekadar elemen dekoratif, tetapi juga bagian dari solusi untuk kesehatan, kualitas udara, pangan sehat, dan ruang hidup yang lestari.
Patikan Kebo mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid, fenolik, tanin, terpenoid, saponin, steroid, dan antrakuinon.
Program Jaksa Garda Desa mengambil tema Pemberdayaan Lahan dan Badan Usaha Milik Desa dalam rangka Swasembada Pangan yang dirangkaikan dengan penanaman bawang merah.
Kelapa bukan hanya komoditas pertanian, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Artinya sayuran yang kita lakukan uji residu pestisida itu angkanya di bawah batas maksimal residu, sehingga sayuran yang dijual di pasar ibuh aman untuk dikonsumsi masyarakat,”
Penelitian terbaru menunjukkan tanaman dan pohon memiliki kemampuan untuk merespons perubahan lingkungan yang terjadi sebelum letusan gunung berapi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved