I2E Dorong Hilirisasi Riset dan Inovasi

KEMENTERIAN Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berharap pergelaran Inovasi Indonesia Expo (I2E) 2020 yang resmi dibuka kemarin dapat mendukung kemajuan hilirisasi inovasi Indonesia.

“Diharapkan I2E ini dapat mendorong hilirisasi riset dan inovasi untuk meningkatkan kemajuan dan kemandirian bangsa. Apalagi, pengunjung juga bisa membeli langsung produk yang dipamerkan,” papar Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro saat memberi sambutan pada acara I2E 2020, di Gedung Kemenristek, Jakarta, kemarin.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro saat memberi sambutan pada acara I2E 2020.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini I2E digelar virtual. Kegiatan I2E 2020 terbagi menjadi dua bagian, yaitu pameran interaktif yang berlangsung pada 10-13 November 2020 serta pameran statis pada 14 November-10 Desember 2020 pukul 09.00-16.00 WIB.

Adapun rangkaian kegiatan yang dapat dinikmati masyarakat antara lain pameran, seminar, temu bisnis, demo sains, demo produk, klinik konsultasi, dan lomba-lomba.

Pada pameran tersebut melibatkan 10 lembaga pemerintah nonkementerian dan unit utama Kemenristek/BRIN, 21 perguruan tinggi, 5 balitbang daerah, 5 balitbang kementerian/lembaga, 10 industri/BUMN, 17 startup, dan 5 mitra internasional.

Selain itu, I2E juga menggelar kegiatan webinar selama 4 hari dengan menyajikan 13 judul menarik dari berbagai bidang iptek. Panitia akan menyediakan empat klinik konsultasi bagi kalangan industri yang ingin berkonsultasi terkait dengan perizinan.

“Pada acara ini, kita dapat menyaksikan berbagai produk inovasi dari berbagai lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap), baik dari lembaga pemerintah nonkementerian, lembaga kementerian atau daerah perguruan tinggi, industri, masyarakat, maupun mitra internasional,” tutur Bambang.

Bambang melanjutkan dengan adanya pagelaran I2E tersebut, diharapkan terdapat kolaborasi antar-stakeholder yang makin kuat. Dengan demikian pengembangan inovasi terus maju.

“Kami bertekad untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja litbangjirap (penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan) untuk terus berinovasi sehingga mendapatkan perhatian yang besar terhadap rakyat Indonesia,” tandasnya.

Kemenristek/BRIN, kata Bambang, juga menekankan pada lingkungan atau ekosistem riset agar terjadi kolaborasi antar-stakeholder yang semakin meningkat. Dengan begitu, inovator akan kian berkembang dan memberikan pengaruh baik dalam berbagai aspek kehidupan.

“Semoga inovasi bisa jadi solusi dan arus utama transformasi ekonomi sehingga Indonesia dapat keluar dari middle income trap dan masuk visi 2045 menjadi negara berpendapatan tinggi,” ungkapnya.

Bambang menambahkan dalam pergelaran itu pihaknya berfokus pada inovasi dalam sejumlah bidang, yaitu kesehatan, pendidikan dan riset, pangan, reformasi birokrasi, serta smart city. “Kami berharap dalam AI summit bisa menemukan model yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia,” tutup Bambang.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kemenristek/Sekretaris Utama BRIN Mego Pinandito menyatakan, meski tahun ini pergelaran diadakan secara virtual, masyarakat bisa menyaksikan pergelaran secara langsung melalui inovasiindonesiaexpo.id.

“Mau melihat lab bisa dengan virtual reality. Bisa juga ikut webinar, atau membeli produk-produk yang dipamerkan. Karena online, semua bisa mengakses pameran tahun ini,” pungkasnya.

Presiden Jokowi saat membuka pergelaran I2E 2020 itu berharap I2E dapat menjadi ekosistem yang memadai sehingga menciptakan inovasi karya anak bangsa.

“Kita harus dapat memfasilitasi kerja sama antar-stakeholder, memperkuat triple helix, kolabirasi antara para inovator industri, pemerintah, dan masyarakat,” kata Jokowi dalam sambutannya secara virtual.

Habibie Prize

Di kesempatan tersebut, Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro juga memberikan Habibie Prize 2020 serta Anugerah Inovasi Indonesia kepada sejumlah peneliti dan inovator yang dinilai berkontribusi pada kemajuan bangsa.

Bambang mengatakan bahwa penghargaan itu diberikan kepada perseorangan atau badan yang aktif membuat terobosan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Habibie Prize diberikan kepada perseorangan ataupun badan yang dinilai aktif dan berjasa besar menemukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi baru serta bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan, keadilan, dan perdamaian. Habibie Prize 2020 mencakup penghargaan pada bidang ilmu dasar, ilmu bioteknologi, ilmu rekayasa, dan ilmu kebudayaan.

Tahun ini, Habibie Prize bidang ilmu dasar diberikan kepada Prof Dr Euis Holisotan Hakim, MS dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Dr Suharyo Sumowidagdo dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Habibie Prize bidang ilmu bioteknologi diberikan kepada Dr Puspita Lisdiyanti M Agr Chem dari LIPI.

Prof Dr Ir Daniel Murdiyarso MS dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menerima Habibie Prize bidang ilmu rekayasa dan Prof Dr Yasraf Amir Piliang MA dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima Habibie Prize bidang ilmu kebudayaan.

Penerima Habibie Prize akan mendapatkan trofi dari Kementerian Ristek/BRIN serta uang tunai US$25 ribu dan sertifikat dari Yayasan Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDM Iptek).

Sementara itu, penghargaan Anugerah Inovasi Indonesia diberikan kepada tiga kelompok, yakni masyarakat inovasi, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan badan penelitian dan pengembangan kementerian/lembaga serta pelaku usaha tingkat menengah dan industri besar yang terus berinovasi.

Anugerah Inovasi Indonesia kategori Pemerintah Daerah Inovatif terdiri atas Anugerah Pemerintah Provinsi Inovatif beserta Kabupaten Inovatif dan Kota Inovatif.

Jawa Tengah mendapat Anugerah Pemerintah Provinsi Inovatif peringkat satu, disusul Jawa Barat dan Jawa Timur di peringkat dua dan tiga.

Kabupaten Wonogiri menerima Anugerah Pemerintah Kabupaten Inovatif peringkat satu dan Kabupaten Kendal dan Pati menerima anugerah peringkat dua dan tiga.

Anugerah Pemerintah Kota Inovatif diberikan kepada Kota Surakarta (peringkat 1), Kota Semarang (peringkat 2), dan Kota Cimahi (peringkat 3).

Anugerah Inovasi Indonesia kategori Pemerintah Provinsi Progresif (Kemaritiman Inovatif) diberikan kepada Sulawesi Selatan (peringkat 1), Sumatra Selatan (peringkat 2), dan Banten (peringkat 3).

Anugerah Perguruan Tinggi Inovatif kategori Umum diberikan kepada ITB (peringkat 1), Universitas Gadjah Mada (peringkat 2), serta Institut Pertanian Bogor (peringkat 3).

Anugerah Perguruan Tinggi kategori Manajemen Inovasi diberikan kepada UI (peringkat 1), Telkom University (peringkat 2), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (peringkat 3).

Anugerah Industri Besar Inovatif diberikan kepada PT Dexa Medica, PT Soho Industri Pharmasi, dan PT Indesso Aroma. Anugerah Industri Menengah Inovatif diberikan kepada PT Dua Empat Tujuh, PT Chroma International, dan PT Ctech Lab Edwar Techno­logy.

Anugerah Masyarakat Inovatif diberikan kepada Devita Noti Wijaya (peringkat 1) dari Jawa tengah dengan inovasi tempe super instan, Amin dari Kalimantan Barat di peringkat dua dengan inovasi konverter kit amin ben gas, serta AA Gede Agung Rahma Putra dari Bali di peringkat tiga dengan inovasi teknik kreatif pembuatan hasan kostum tari dan properti tari.

Anugerah Lembaga Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapan (Litbang Jirap) Inovatif untuk kategori Kementerian/Lembaga dan Badan Usaha Inovatif diberikan kepada Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Anugerah Lembaga Litbang Jirap untuk kategori Perguruan Inovatif diberikan kepada Pusat Sains dan Teknologi Kegempaan Institut Teknologi Bandung, Center for Biomechanics, Biomaterials, Biomechantronics and Biosignal Processing (CBIOM3S) Universitas Diponegoro, dan Pusat Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjajaran. (Ata/S3-25)