Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNTUK meningkatkan kualitas lulusan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka ( FT- Uhamka) berkolaborasi bersama perguruan tinggi luar negeri, diantaranya dengan Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia, yaitu kolaborasi riset dan kolaborasi bidang lainnya, seperti Student Mobility dan Staft Exchange.
Melalui kerjasama kolaborasi riset yang dibangun Lembaga Penelitian Uhamka, FT Uhamka memiliki tiga tim riset yang berkolaborasi dengan Tim Riset UTP Malaysia yang saat ini tengah berjalan.
Diantara terobosan baru peningkatan kualitas lulusan FT Uhamka, Ketua Program Studi Teknik Elektro Uhamka Harry Ramza mengundang dosen UTP Malaysia, Mohd. Haris MD.Khir menjadi penguji pada sidang skripsi mahasiswa Teknik Elektro FT Uhamka.
Mohammad Ramdani, salah satu mahasiswa Prodi Teknik Elektro, dalam penyelesaian skripsinya diuji Haris MD Khir dari UTP Malaysia sebagai dosen penguji dan Oktarina Heryani dari FT Uhamka. Mohammad Ramdani mempertahankan skripsi berjudul Perancangan Lengan Robot Menggunakan Rekaman Gerakan.
Usai ujian sidang skripsi, Mohd Haris mengaku sangat tertarik dengan tema skripsi Ramdani sehingga menawari untuk melanjutkan Studi S2 di UTP Malaysia dengan bimbingan langsung dari dirinya. Namun rencana ini masih tertunda karena pandemi covid-19 .
Baca juga : Adopsi Omnibus Law, Guru Besar UPI Dorong UU Sisdiknas Direvisi
Saat menjadi mahasiswa Prodi Teknik Elektro FT Uhamka, Ramdani mahasiswa yang ulet dan tergabung dalam Komunitas Robot Fakultas Teknik, prestasinya meraih Juara II pada Kontes Robot Indonesia Tingkat Regional II di Bandung dan berhasil maju pada Kontes Robot Indonesia tingkat Nasional di Semarang 2019 lalu .
Dalam proses perkuliahan, Ramdani tidak berbeda dengan mahasiswa lainnya yakni kuliah seperti biasa serta mengerjakan tugas dari dosen. Berkat kegigihannya , Agustus 2020 ia berhasil lulus pada ujian sidang skripsi secara daring yang langsung di uji dosen dari UTP Malaysia.
Dekan FT Uhamka Sugema mengatakan, budaya akademik yang menghadirkan dosen tamu dan, penguji tamu dari kalangan pendidikan, praktisi dari industri akan terus dilakukan guna meningkatkan kualitas proses pembelajaran maupun kualitas lulusan FT Uhamka
Menurut Sugema dosen dan penguji tamu seperti Mohd Haris Md Khir dari UTP Malaysia sangat diperlukan guna mendorong kualitas karya dan hasil riset mahasiswa FT Uhamka, sekaligus menguji kemampuan mahasiswa FT Uhamka dalam mempertahankan skripsinya dihadapan penguji luar negeri, sehingga menumbuhkan kepercayaan diri para lulusan FT Uhamka.
"Semua upaya yang dilakukan FT Uhamka ini bertujuan untuk kemajuan Uhamkan meningkatkan kualitas lulusannya.,Semoga membawa berkah untuk seluruh scivitas akademika Uhamka, " pungkas Sugema. (OL-7)
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
PAM JAYA berharap dapat menjaga kontinuitas rencana pemenuhan kebutuhan air minum tanpa tergantung pada satu sumber utama.
Fery menyampaikan apresiasi atas keterlibatan ITB dalam mendukung pengembangan koperasi berbasis data dan ilmu pengetahuan.
Pekerja industri konstruksi di Jepang terus berkurang karena masalah penuaan. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi sektor konstruksi di Jepang.
Kerja sama yang dibahas antara lain meliputi program pelatihan bersama untuk atlet junior dan senior, peningkatan kualitas wasit dan juri.
Kerja sama ini menandai langkah konkret kolaborasi dalam bidang hukum perang, militer, dan udara sebagai upaya membangun jejaring keilmuan yang berkelanjutan.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved