Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Laut Natuna masih belum Aman dari Topan Super Goni dan Atsani

Ferdian Ananda Majni
05/11/2020 11:35
Laut Natuna masih belum Aman dari Topan Super Goni dan Atsani
Lokasi topan Atsani(https://www.cyclocane.com/atsani-storm-tracker/)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 5 - 6 November 2020.

Terdapat siklon tropis Goni 998 hPa di Laut Cina selatan dan siklon tropis Atsani 994 hPa di Samudra Pasifik timur laut Filipina. Goni memberikan dampak tidak langsung terhadap tinggi gelombang di Perairan Kepulauan Anambas - Natuna, Laut Natuna utara. Sedangkan Atsani berdampak pada
perairan di wilayah Samudera Pasifik utara Papua Barat, Perairan timur Halmahera, Laut Halmahera.

Kepala bidang Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Taufan Maulana mengatakan pola angin di wilayah Indonesia pada umumnya bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Perairan Jayapura - Sarmi.

"Kondisi ini mengakibatkan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," kata Taufan dalam keterangannya, Kamis (5/11)

Kondisi itu mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Perairan utara Sabang, Perairan barat Kepulauan Simeulue - Nias, Perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Perairan P. Rotte - Kupang, Laut Sawu, Selat Ombai, Laut Arafuru selatan Merauke, Perairan Kep. Anambas - Natuna.

Laut Natuna, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, Perairan barat Kep. Selayar, Perairan Kep. Talaud, Perairan utara Manokwari, Perairan Kep. Biak, Perairan Jayapura - Sarmi, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua.

Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, diantaranya adalah Perairan barat Kep. Mentawai, Perairan P. Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai - Lampung, Perairan selatan Jawa - Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa - NTT, Laut Natuna utara.

Menurutnya, potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).

Kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

"Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya.

Tiba di Vietnam

Di Filipina, topan super Goni menewaskan sedikitnya 10 orang dan membuat hampir satu juta orang dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Wilayah itu sebelumnya telah dikepung taifun Molave yang telah menewaskan 22 orang, kebanyakan karena tenggelam. Setelah dari Filipina, badai super Goni diprediksi menerjang Vietnam pada hari ini, 5 November 2020.

Menurut Observatorium Hong Kong, Topan Tropis Atsani diperkirakan memasuki bagian timur laut Laut Cina Selatan pada hari Jumat (6/11). Pada pukul 8 pagi ini, Badai Tropis Atsani yang parah berpusat sekitar 850 kilometer timur laut Manila diperkirakan bergerak ke barat dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per jam menuju Selat Luzon.

Sementara itu, Badai Tropis Goni berpusat sekitar 430 kilometer timur-tenggara Da Nang. Diperkirakan bergerak ke barat-barat daya dengan kecepatan sekitar 12 kilometer per jam menuju bagian tengah Vietnam, demikian berita yang dilansir dari dimsumdaily.hk. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya