Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Vaksin Efektif Setop Penyebaran Infeksi Penyakit Menular

Atalya Puspa
03/11/2020 15:20
Vaksin Efektif Setop Penyebaran Infeksi Penyakit Menular
Petugas kesehatan melakukan simulasi suntik vaksin covid-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10).(ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA)

Vaksin adalah salah satu pencegahan terhadap infeksi yang efektif karena sifatnya mampu melindungi secara spesifik. Salah satu bukti kesuksesan vaksin adalah musnahnya penyakit smallpox (variola) sejak tahun 1900-an.

Dulu,  1 dari 3 penderita penyakit smallpox ini meninggal dunia. Dunia juga mampu mengeliminasi campak dan polio, termasuk di Indonesia melalui vaksin sehingga sekarang terbebas dari polio. "Inilah bukti nyata kesuksesan imunisasi dengan cakupan tinggi," kata Vaksinolog dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dirga Sakti Rambe pada acara Dialog Produktif bertema Vaksin : Intervensi Kesehatan Masyarakat yang Efektif dan Aman, yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (3/11).

Proses pembuatan vaksin merupakan proses bioteknologi yang rumit. Pada awalnya peneliti atau pembuat vaksin menentukan bibit vaksin.

Baca juga: Kemenkes Imbau Jemaah Umrah Patuhi Protokol Kesehatan

Kedua, saat sudah mendapat kandidat vaksin yang tepat, kemudian diujikan kepada hewan untuk mengetahui keamanan dan efektivitasnya. Ketika pada hewan terbukti aman dan efektif, maka barulah diujicobakan pada manusia yang dikenal sebagai uji klinis fase I, II, dan III.

“Tujuan dari proses uji klinis ini adalah, memastikan keamanan vaksin yang diuji, karena kalau kita bicara soal vaksin tidak ada tawar menawar tentang keamanan, itu mutlak. Kedua baru kita bicara tentang efektivitas,” terang Dirga.

Saat ini pemerintah berencana untuk menghadirkan dan memproduksi vaksin covid-19 di Indonesia, untuk menghentikan penyebaran, menurunkan kesakitan dan kematian akibat covid-19.

Menjadi penderita covid-19 bukanlah pengalaman yang menyenangkan, seperti diceritakan oleh Stevanus Grandy Budiawan, seorang penyintas covid-19 bersama seluruh keluarganya.

Meski termasuk bergejala ringan dan bisa sembuh dengan melakukan isolasi mandiri rumah, Stevanus Grandy Budiawan tidak pernah lupa berkonsultasi ke dokter apabila terjadi perubahan gejala pada dirinya dan anggota keluarganya.

Stevanus yang kini telah sembuh dari covid-19 mengatakan bahwa prinsip kehati-hatian tidak boleh kendur.

“Kita tetap menjalankan protokol seperti sebelum kita mengalami covid-19. Saya pakai satu prinsip yang dipakai dalam keluarga. Anggap orang lain yang berhadapan dengan kita, itu orang tanpa gejala (OTG). Kita tidak tahu orang itu sakit atau tidak. Kalau mereka tidak pakai masker kita bilang, tolong dong pakai maskernya kalau ngobrol sama saya,” jelasnya.

Baca juga: Guru Besar FKUI: Relawan Vaksin Covid-19 Bukan Kelinci Percobaan

Dirga Sakti Rambe pun menanggapi dengan baik sikap tenang dan positif keluarga Stevanus dalam menghadapi pandemi covid-19.“Sebaiknya memang tetap konsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah memang layak isolasi mandiri, isolasi terpusat, atau harus dirawat di rumah sakit. Setelah konsultasi ke dokter baru minum obat-obatan. Jangan berinisiatif meminum obat-obatan sendiri apalagi yang sifatnya antibiotik, itu tidak boleh,” saran Dirga.

Sekalipun dinyatakan sudah sembuh, perlu untuk tetap berhati-hati karena adanya laporan terinfeksi kembali virus covid-19. Protokol 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan harus terus disiplin dijalankan.

“Durasi, proteksi antibodi virus covid-19 masih dalam penelitian. Saat ini sedang uji kliniS. Intinya saat ini kita tetap harus melakukan 3M, sekalipun kita pernah terinfeksi covid-19.” terang Dirga Sakti Rambe.

Berbagai bukti telah menunjukkan bahwa vaksin adalah upaya pencegahan penyakit infeksi paling efektif. Saat ini pemerintah tengah menunggu data hasil uji klinis fase III vaksin covid-19. Oleh karena itu sikap kehati-hatian yang diambil pemerintah merupakan langkah tepat untuk menghasilkan vaksin covid-19 yang aman dan manjur. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya