Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Penyakit Kronis Buat Dunia Rentan Covid-19

Hym/Nur/AFP/CNA/I-1
18/10/2020 04:57
Penyakit Kronis Buat Dunia Rentan Covid-19
Protokol Kesehatan Penting Turunkan Penularan(Satgas Penanganan Covid-19/Worldometers/Tim Riset MI-NRC)

KRISIS penyakit-penyakit kronis dan kegagalan kesehatan masyarakat global untuk membendung kebangkitan faktor-faktor berisiko yang sangat mungkin dapat dicegah, telah membuat penduduk dunia rentan terhadap kondisi darurat kesehatan yang akut seperti covid-19.

Temuan-temuan terbaru yang dipublikasikan di The Lancet, Sabtu (17/10) mengungkapkan tindakan darurat diperlukan untuk mengatasi sindemik penyakit-penyakit kronis global, kesenjangan sosial, dan covid-19 untuk memastikan sistem kesehatan yang lebih tangguh dan masyarakat yang lebih sehat sehingga membuat negara-negara menjadi lebih kuat terhadap ancaman pandemi di masa depan.

The Global Burden of Disease Study memberikan sebuah strategi dan perencanaan menuju kebutuhan yang paling besar, dengan data tiap-tiap negara mengenai faktor-faktor risiko dan beban penyakit kronis.

Interaksi covid-19 dengan penyakit kronis yang terus meningkat secara global dan faktor-faktor risiko terkait, termasuk obesitas, gula darah yang tinggi, dan polusi udara luar ruangan, selama 30 tahun terakhir telah menciptakan sebuah badai yang ‘sempurna’, yang memicu tingkat kematian covid-19.

Studi ini juga mengungkapkan meningkatnya paparan terhadap faktor-faktor risiko utama (termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, indeks massa tubuh (IMT) tinggi, dan kolesterol yang meningkat), disertai meningkatnya kematian karena penyakit kardiovaskular di beberapa negara menunjukkan dunia mungkin sedang mendekati sebuah ’titik balik’ dalam peningkatan harapan hidup.

“Kita gagal mengubah perilaku-perilaku tidak sehat, terutama yang berkaitan dengan kualitas makanan, asupan kalori, dan kegiatan fisik, sebagian karena tidak ada perhatian yang cukup dari pembuat kebijakan dan pendanaan untuk kesehatan publik dan riset mengenai
perilaku,” ujar Professor Christopher Murray, Direktur Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Universitas Washington, Amerika Serikat, yang memimpin riset tersebut. (Hym/Nur/AFP/CNA/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik