Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara mengakui niatan pemerintah untuk menanggulangi dampak ekonomi akibat pandemi covid-19 masih ada kekurangan.
Ia mengataka hal itu berkaitan dengan surveI penerima bantuan yang mana banyak yang beranggapan bantuan sosial dengan berbagai skema tersebut belum tepat sasaran.
"Saya juga sempat pastikan agar bantuannya tersalurka dengan bagus, tapi di awal memang survei tidak terlalu baik. Saya sulit berargumentasi karena baru mulai sehingga penilaian agak sedikit subjektf," kata Juliari dalam acara virtual INDONESIA BICARA: Efek Bergulir Bantuan Sosial, Kamis (15/10).
Baca juga: Ramai-ramai Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun
Diketahui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang merupakan data rujukan awal untuk menentukan penerima bantuan sosial atau bansos karena terdampak pandemi virus korona ini terakhir diperbarui secara masif pada 2015.
Juliari pun meminta publik untuk memaklumi dirinya bersama tim terkait hal ini. "Saya mohon maklumi, saya dan tim , ibaratnya kalau lomba lari di hitung finish-nya bukan start-nya. Tapi insya allah kita terus berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat" lanjutnya.
Meski begitu, ia mengaku kini masyakat mualai merespons baik bahkan menganggap beberapa program bantuan yang digulirkan kemensos dinilai cukup tepat sasaran, seperti misalnya bantuan Pkh, BLT Rp 500 ribu dan sebagainya.
"Publik yang menilai, tetapi trennya lebih baik jika dibandingkan di awal," pungkasnya. (H-3)
"Kekuasaan itu kan alat. Alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang tertindas, alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang masih miskin."
Banyak anak yang sudah putus sekolah ternyata enggan kembali bersekolah, bahkan sebagian sudah melewati usia sekolah dasar.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa belum semua peralatan Sekolah Rakyat berada di masing-masing lokasi karena terkendala pengiriman dan lain sebagainya.
Sebelum memulai MPLS, para siswa akan menjalani Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang meliputi pengecekan tekanan darah, mata, telinga, dan berbagai tes kesehatan lain.
Cak Imin menjelaksan kurikulum itu digunakan agar Sekolah Rakyat dapat memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki murid demi menghasilkan lulusan yang berdaya dan mandiri.
Lebih lanjut, menurut Anggi sejauh ini masih ada perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved