Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan La Nina berpotensi meningkatkan curah hujan hingga 40% di sebagian wilayah Indonesia pada saat musim hujan nanti. La Nina juga menggeser puncak musim hujan sejumlah wilayah.
"La Nina berdampak pada beberapa provinsi yang diperkirakan akan memasuki musim hujan pada Oktober dan November 2020," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono Prabowo, Minggu (11/10).
Adapun, wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih basah dari normalnya yaitu Aceh bagian utara, sebagian Sumatra Utara, Riau bagian Timur dan Selatan, Sumatra Barat bagian timur, sebagian Jambi, Sumatra Selatan bagian timur, Lampung, sebagian Jawa, Kalimantan bagian utara dan timur, Bali bagian barat, dan sebagian Nusa Tenggara.
Demikian juga dengan pesisir barat Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, Sulawesi barat bagian utara, Sulawesi Tengah bagian barat dan utara, Gorontalo, Sulawesi utara bagian utara, Pulau Taliabu – Maluku Utara dan Papua Barat bagian utara.
La Nina, sebut Mulyono, juga menggeser puncak musim hujan yang tadinya diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2021. Di Pulau Sumatra, puncak musim hujan diperkiraan terjadi mulai November 2020. Sedangkan, di Jawa dan Bali Nusra pada Januari hingga Februari 2021.
Puncak musim hujan di Pulau Kalimantan diprakirakan terjadi mulai dari Desember hingga Januari 2021, lalu di Pulau Sulawesi pada Januari dan April 2021. Sedangkan di Pulau Maluku dan Papua diprakirakan terjadi mulai dari Januari dan Maret 2021.
Mulyono pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dampak La Nina meskipun tidak seragam seluruh wilayah Indonesia. "Waspadai daerah yang diprediksi kondisi hujannya diatas normal," katanya.
Ia juga merekomendasikan, untuk mengoptimalisasi tata kelola air terintegrasi dari hulu hingga hilir dan menyiapkan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih. (H-2)
HUJAN ringan diperkirakan akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia pada hari ini, Sabtu, 21 Juni 2025. Hal itu diungkapkan oleh prakirawan cuaca BMKG.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Memasuki siang hari, cuaca sebagian Jakarta akan turun hujan ringan kecuali Jakarta Selatan dan Kepulauan Seribu, yang akan cerah berawan dan Jakarta Selatan yang akan berawan.
Sebelumnya, BMKG telah memberikan peringatan dini potensi banjir rob di wilayah pesisir utara Jawa Barat, salah satunya di pantai Karangsong.
Potensi hujan ringan hingga sedang diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Kota Tangerang.
Bagi korporasi, penerapan konsep environmental, social, and governance (ESG) menjadi hal yang semakin penting untuk bisa diimplementasikan.
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Sebanyak 73% sekolah di Indonesia berada di area rawan banjir.
"Karena Pulau Gag masuk dalam kategori pulau kecil, kegiatan penambangan bukan kegiatan yang diprioritaskan, serta dilarang sebagaimana Pasal 1 angka 3, Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 35 huruf K,"
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Pada 2024, Climate Hack mengangkat isu-isu iklim krusial seperti pengelolaan sumber daya alam, limbah, transportasi, hingga pertanian dan kehutanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved