Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETIAP orang pasti pernah merasakan stres. Bahkan tingkatan stres di masa pandemi Covid-19 terjadi berkepanjangan sehingga merusak suasana hati dan parahnya memicu berbagai masalah lainnya.
Begitu juga keterbatasan aktivitas, keraguan untuk bergerak hingga paparan angka-angka terkait covid-19 memberikan efek psikologis yang cukup besar. Belum lagi jika pandemi juga menyeret sisi ekonomi. Efek psikologis bisa berdampak pada kesehatan mental, tak hanya orang dewasa, begitu pun dengan anak-anak.
Baca juga: BMKG Peringatkan Aceh, Bengkulu dan Sumsel Siaga Banjir
Oleh karena itu, perlu diketahui cara menyikapi dan menghadapi stres dan tekanan. Salah satu caranya dengan melakukan berbagai hal yang menjadi hobi kita.
Ibu Pekerja dan Pembelajar, Dwi Tupani, menceritakan pengalamannya ketika menghadapi stres di masa pandemi Covid-19. Beruntung, dia sempat dihubungi teman lama dan diajak menulis buku yang memang sejalan dengan hobinya yakni menulis.
"Sekarang hanya pada tingkatan stres, ngga sampai depresi atau yang lainnya, ngatasinya ketika saya stres ada teman lama ngajakin bikin buku soal pembelajaran jarak jauh. Ketika itu saya punya sesuatu yang harus dikerjakan, bisa menyalurkan perasaan ketika itulah saya ikutan proyek bersama ibu-ibu yang anaknya sekolah daring, lebih ke curhat. Ini cukup membantu," kata Tupani dalam program Nunggu Sunset bertajuk Merawat Emosi di Masa Pandemi, Kamis (8/10).
Dia menjelaskan, saat ini banyak juga masyarakat yang mengelola stres dengan lebih memaksimalkan hobinya, seperti hobi memasak, berkebun dan lainnya.
"Kan tidak bisa jalan-jalan seperti dulu, jadi harus ada sesuatu atau punya target bikin sesuatu supaya lebih semangat," sebutnya.
Ibu dua anak ini juga bercerita bahwa suami dan anak-anaknya juga merasakan stres akibat rutinitas di rumah selama pandemi. Bahkan, perlu saling memahami dan memberikan waktu sendiri untuk bisa menghilangkan stres ketika tiba-tiba muncul.
"Biasa memang ambil jarak ya, saya pindah ke ruangan lain, kaya diam dulu. Itu memang terjadi ya, naik turun emosinya. Kadang kalau lagi sadar, oh mereka juga stres menghadapi saya," paparnya.
Seiring waktu pandemi yang terus berjalan. Dia bersama suaminya bisa saling mengerti, ketika salah satunya sedang dalam kondisi emosi yang tidak stabil maka suaminya akan mengambil alih peran untuk lebih menjaga dan berinteraksi dengan anak-anak.
"Paling lama bisa sejam ya, tapi setidaknya jangan ganggu dulu, saya sendiri dan papanya sama anak-anak atau sebaliknya," lanjutnya.
Baca juga: Banjir Susulan Terjang Bengkulu, 225 Jiwa Mengungsi
Wanita yang berprofesi sebagai jurnalis ini juga belajar bahwa emosi yang diluapkan secara berlebihan bisa menimbulkan masalah baru, seperti membanting pintu ketika sedang marah yang justru akan mudah ditiru oleh anak-anak.
"Pas lagi kesel banting pintu, jadi saya lihat anak saya yang kecil ikut banting pintu. Oh, dia niruin saya nih. Jadi saya refleksi, akhirnya saya sekarang tidak lagi melakukan hal itu, agar tidak ditiru oleh anak," pungkasnya.
(OL-6)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Respons yang paling banyak dilakukan ketika ada yang terinfeksi covid 19 di lingkungan sekitar ialah memperketat protokol kesehatan.
PT KAI Daop 1 akan mengoperasikan dua kereta api (KA) Argo Parahyangan untuk tujuan Bandung Jawa Barat pada Senin (13/7). Kereta akan diberangkatkan dari stasiun Gambir Jakarta Pusat.
Pemprov DKI Jakarta tetap menekankan pemberlakuan 3M, yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan kepada masyarakat yang akan berolahraga saat CFD atau HBKB besok
WAJIB memakai baju lengan panjang selama berada di dalam KRL adalah aturan baru yang akan diterapkan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Disparekraf DKI bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 masih membahas tuntutan pembukaan tempat hiburan dan protokol kesehatan yang harus dijalankan.
Pemprov DKI Jakarta bakal menggandeng Dewan Masjid Indonesia untuk mengawasi pelaksanaan Salat Idul Adha pada 31 Juli.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved