Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SETIAP orang pasti pernah merasakan stres. Bahkan tingkatan stres di masa pandemi Covid-19 terjadi berkepanjangan sehingga merusak suasana hati dan parahnya memicu berbagai masalah lainnya.
Begitu juga keterbatasan aktivitas, keraguan untuk bergerak hingga paparan angka-angka terkait covid-19 memberikan efek psikologis yang cukup besar. Belum lagi jika pandemi juga menyeret sisi ekonomi. Efek psikologis bisa berdampak pada kesehatan mental, tak hanya orang dewasa, begitu pun dengan anak-anak.
Baca juga: BMKG Peringatkan Aceh, Bengkulu dan Sumsel Siaga Banjir
Oleh karena itu, perlu diketahui cara menyikapi dan menghadapi stres dan tekanan. Salah satu caranya dengan melakukan berbagai hal yang menjadi hobi kita.
Ibu Pekerja dan Pembelajar, Dwi Tupani, menceritakan pengalamannya ketika menghadapi stres di masa pandemi Covid-19. Beruntung, dia sempat dihubungi teman lama dan diajak menulis buku yang memang sejalan dengan hobinya yakni menulis.
"Sekarang hanya pada tingkatan stres, ngga sampai depresi atau yang lainnya, ngatasinya ketika saya stres ada teman lama ngajakin bikin buku soal pembelajaran jarak jauh. Ketika itu saya punya sesuatu yang harus dikerjakan, bisa menyalurkan perasaan ketika itulah saya ikutan proyek bersama ibu-ibu yang anaknya sekolah daring, lebih ke curhat. Ini cukup membantu," kata Tupani dalam program Nunggu Sunset bertajuk Merawat Emosi di Masa Pandemi, Kamis (8/10).
Dia menjelaskan, saat ini banyak juga masyarakat yang mengelola stres dengan lebih memaksimalkan hobinya, seperti hobi memasak, berkebun dan lainnya.
"Kan tidak bisa jalan-jalan seperti dulu, jadi harus ada sesuatu atau punya target bikin sesuatu supaya lebih semangat," sebutnya.
Ibu dua anak ini juga bercerita bahwa suami dan anak-anaknya juga merasakan stres akibat rutinitas di rumah selama pandemi. Bahkan, perlu saling memahami dan memberikan waktu sendiri untuk bisa menghilangkan stres ketika tiba-tiba muncul.
"Biasa memang ambil jarak ya, saya pindah ke ruangan lain, kaya diam dulu. Itu memang terjadi ya, naik turun emosinya. Kadang kalau lagi sadar, oh mereka juga stres menghadapi saya," paparnya.
Seiring waktu pandemi yang terus berjalan. Dia bersama suaminya bisa saling mengerti, ketika salah satunya sedang dalam kondisi emosi yang tidak stabil maka suaminya akan mengambil alih peran untuk lebih menjaga dan berinteraksi dengan anak-anak.
"Paling lama bisa sejam ya, tapi setidaknya jangan ganggu dulu, saya sendiri dan papanya sama anak-anak atau sebaliknya," lanjutnya.
Baca juga: Banjir Susulan Terjang Bengkulu, 225 Jiwa Mengungsi
Wanita yang berprofesi sebagai jurnalis ini juga belajar bahwa emosi yang diluapkan secara berlebihan bisa menimbulkan masalah baru, seperti membanting pintu ketika sedang marah yang justru akan mudah ditiru oleh anak-anak.
"Pas lagi kesel banting pintu, jadi saya lihat anak saya yang kecil ikut banting pintu. Oh, dia niruin saya nih. Jadi saya refleksi, akhirnya saya sekarang tidak lagi melakukan hal itu, agar tidak ditiru oleh anak," pungkasnya.
(OL-6)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
KITA ketahui bahwa di penghujung tahun 2023 ini kasus covid-19 ternyata meningkat. Informasinya bermula dari Singapura, lalu Malaysia dan kini di negara kita juga.
DINKES Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, mewaspadai penularan Mycoplasma Pneumonia dalam suasana Natal dan pergantian tahun dengan menerbitkan surat edaran.
NEGARA-negara yang kini dalam musim dingin sedang menghadapi masalah kesehatan akibat tripeldemik.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat ada 1.023 kasus konfirmasi Covid-19 per 15 November 2022 dengan 180 kasus baru.
Jika status pandemi dicabut maka kebiasaan akan kembali seperti sebelum adanya wabah, tak ada lagi jaga jarak dan masker. Namun akan lebih baik jika kenormalan baru itu tetap dilakukan
DIREKTUR Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama berpesan kepada pemudik agar tetap sehat, aman, dan kuat selama di perjalanan. Pesan tersebut disingkat dengan MUDIK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved