Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
FEDERASI Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai subsidi kuota internet yang disalurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bagi siswa dan guru masih kurang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan pembagian kuota umum dan kuota belajar yang tidak proporsional.
Pada peserta didik jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah misalnya, mendapatkan subsidi kuota internet sebesar 35GB per bulan yang terdiri dari 5GB kuota umum dan 30GB kuota belajar.
Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Fahriza Martha Tanjung mengatakan, aplikasi yang terakomodasi dalam kuota belajar masih sangat sedikit dan tergolong jarang digunakan oleh guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) daring.
“Faktanya di lapangan, aplikasi yang ada pada kuota belajar tidak populer digunakan kecuali WhatsApp kemudian aplikasi yang banyak digunakan itu mesin pencari dan video. Kemudian juga banyak sekolah dan dinas yang saat ini sudah membangun aplikasi sendiri, artinya dengan demikian masih banyak aplikasi yang digunakan di lapangan dalam proses pembelajaran daring tidak bisa tercover dalam kuota belajar,” kata Fahriza dalam konferensi pers, Minggu (27/9).
Baca juga : FSGI Ragukan Kredibilitas Aplikasi di Kuota Belajar Kemendikbud
Oleh sebab itu, dia menuturkan, banyak pihak yang mengatakan bahwa kuota umum sebesar 5 GB belum dapat mencukupi kebutuhan belajar daring di rumah. Berdasarkan survei terkait kebutuhan kuota siswa dan guru pada 24-25 September 2020 yang diikuti oleh 2.074 responden siswa, guru, dan orang tua, hanya 21,7 persen responden yang merasa cukup dengan kuota umum sebesar 5 GB.
“Selebihnya (78,3 persen siswa) beranggapan bahwa kuota tersebut kurang karena biasanya kuota yang digunakan lebih dari 5 GB untuk mengakses segala jenis aplikasi. Sementara untuk kuota guru persentasenya lebih kecil lagi, hanya 15 persen yang menyatakan cukup dengan kuota umum 5 GB,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, FSGI pun meminta agar alokasi kuota umum ditingkatkan, setidaknya lebih besar dari porsi kuota belajar.
“Kalaupun alokasi kuotanya untuk kuota umum, masih dapat mengakses aplikasi-aplikasi yang ada di kuota belajar, kecuali memang Kemendikbud punya kepentingan terhadap penunjukan aplikasi-aplikasi yang ada di kuota belajar,” tandasnya. (OL-7)
Penulisan sejarah pun perlu melakukan analisis dan ditulis dengan kritis dan pemikiran yang terbuka.
Suap dan gratifikasi di sektor pendidikan biasanya terjadi karena adanya orang tua murid memaksakan anaknya masuk sekolah tertentu.
Harli menegaskan Kejagung belum menentukan tersangka dalam kasus ini. Perkaranya masih menggunakan surat perintah penyidikan (sprindik) umum.
Program SMK PK yang diinisiasi Kemendikbud bertujuan meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan SMK, melalui kemitraan dengan dunia usaha dan industri (DUDI).
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan ada sebanyak 260 orang calon peserta digugurkan pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024, tingkat SMA
Tahun 2023 menjadi titik puncak kebangkitan perfilman Indonesia. Hal ini ditandai dengan 50 judul film Indonesia yang berhasil melenggang ke 24 festival film internasional.
PERUBAHAN status Universitas Terbuka (UT) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) tidak serta-merta membuat perguruan tinggi tersebut meningkatkan biaya pendidikan.
Dalam jangka pendek, Dekan FEB UP yang baru, Dr Harnovinsah, akan menjalankan program fast track yakni mahasiswa dalam kuliah selama lima tahun mendapatkan dua ijazah S1 dan S2.
GAWAI dan peranti digital semakin masif digunakan anak dan remaja Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh
Unpad EdEx juga telah meresmikan kerja sama perdana dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney yang merupakan BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia.
Prod1gy menjanjikan para pengajar mendapatkan penghasilan tambahan dengan terkoneksi dengan banyak murid.
Rektor UT Ojat Darojat didampingi Wakil Rektor UT M Yunus di sela sela wisuda mengutarakan syukurnya karena UT mendapatkan kepercayaan sebagai tempat kuliah bagi kedua figur publik itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved