Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
MENJALANI karantina di rumah sakit bagi warga terpapar covid-19 membuat mereka merasa tertekan karena kesepian, jauh dari keluarga dam merasa terbuang karena tidak bisa berinteraksi dengan banyak orang.
Hal ini dirasakan oleh Juno, penyintas Covid-19 eks pasien Wisma Atlet. Dia ditempatkan di dalam sebuah unit di RS Darurat Wisma Atlet. Unitnya berisi dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Di unit tersebut, dia tinggal bersama pasien lain. Namun dalam beberapa hari pasien seunitnya ini dinyatakan negatif sehingga ia kemudian tinggal sendiri.
"Saya sendirian, kondisinya sepi meskipun ada 5n0 pasien dalam satu lantai. Kami (bersama pasien lainnya) bertemu hanya waktu tertentu saja," kata Juno saat webinar bersama gerakan Ijinkan Dirimu, Sabtu (26/9) malam.
Ia mengatakan, saat itu dirinya hanya bisa bertemu keluarganya via video call, bahkan keponakannya yang baru lahir menjadi salah satu penyemangat dirinya untuk terus melawan virus didalam dirinya.
Tak hanya itu, Juno menuturan para pasien dan perawat membuat grup percakapan Whatsapps untuk saling berkomunikasi. Juno mengatakan, mereka saling memberikan semangat dan bercanda. Untuk menghilangkan, dirinya melakukan hal-hal yang membuatnya senang dan melupakan kerisauan akibat covid-19.
"Kami masih bisa belanja, pesan makanan secara online juga. Belaja ini memang membuat saya senang bahkann cari-cari barang di ecommerce pun bisa melupakan bahwa saya terpapar," katanya.
Juno menambahkan tenaga kesehatan di Wisma Atlet pun telah memberikan perhatiannya dengan berinisiatif untuk mengajak pasien senam.
"Pada saat senam ada momen kita saling bertemu dan saling bercerita , namun tetap melakukan protokol kesehatan," pungkasnya.
Merasa kesepian dan terbuang pun dialami oleh ibu dari Amalia Paravoti, seorang caregiver pasien Covid-19. Amalia tak memungkiri ibunya mengalami hal tersebut lantaran tinggal sendiri saat di rumah sakit bahkan saat isolasi mandiri di rumah. Ia mengatakan, kesepian yang dilanda orang yang ia sayangi merupakan tanggung jawabnya sehingga sebisa mungkn ia memberikan perhatian dan kabar kepada ibunya.
"Di situ merasa sangat bersalah jika saya tidak melakukan apa-apa," katanya.
"Ibu saya kan berbeda ya dari generasi sekarang yang sudah mainan media sosial. Ibu saya hanya Whatapps. Jadi biasanya saya videocall," lanjut Amalia.
baca juga: Tiongkok Dorong Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19
Agar ibuya tidak bosan dan kesepian, Amelia membekali ibunya modem dengan kuota berlebih agar bisa mengakses Youtube sebagai hiburan sehari-hari. Menurut Amelia, kecemasan itu wajar dan mengartikan adanya sesuatu yang mengancam, namun hal pun itu harus ditangani. (OL-3)
Pada dasarnya aset negara tersebut, dibangun dalam rangka Asian Games. Bangunan ini sangat berguna pada saat negara melakukan perhelatan.
RUMAH Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, ditutup per 31 Maret 2023. Ini kata Kementerian Kesehatan.
KASUS baru covid-19 di Indonesia bertambah 465 orang pada Jumat, 31 Maret 2023 dengan kematian 8 orang. Kasus covid-19 di Indonesia tercatat mengalami kenaikan.
TANGGAL 31 Maret 2023 menjadi hari bersejarah bagi RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Juga tidak terlupakan bagi pasien pertama rumah sakit tersebut.
Septiono Prayogo mengatakan terhitung mulai 23 Maret 2020 hingga hari ini 161.351 pasien telah menjalani perawatan di Wisma Atlet Kemayoran.
Berdasarkan data yang masuk, limbah medis Covid-19 hingga 27 Juli 2021 berjumlah 18.460 ton, yang berasal dari fasilitas layanan kesehatan, rumah sakit darurat, wisma tempat isolasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved