Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP) mendorong komersialisasi produk riset dan inovasi yang dikembangkan oleh para periset nasional, baik dari lembaga penelitian dan pengembangan maupun perguruan tinggi melalui pengadaan e-catalog atau katalog elektronik sektoral produk inovasi.
Sekretaris Utama Kemenristek/BRIN Mego Pinandito mengatakan, katalog elektronik dapat mewadahi inovasi-inovasi dalam negeri agar dapat sampai kepada konsumen dengan aturan/prosedur yang baik, sehingga para peneliti/perekayasa tidak perlu lagi kebingungan untuk menghilirisasikan produknya.
Baca juga: Kebagian Subsidi Kuota, Anggota Ombudsman: Benahi Datanya
Upaya ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang mengamanahkan kewajiban Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menggunakan hasil invensi dan inovasi nasional. Serta Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mengatur salah satu bentuk insentif badan usaha yang melaksanakan litbangjirap adalah pencantuman produk hasil inovasi tersebut ke dalam katalog elektronik pemerintah.
“Program inisiasi ini dilakukan untuk memperluas proses dari hilirisasi dan komersialisasi terhadap produk-produk inovasi yang telah dilakukan oleh teman-teman peneliti/SDM Iptek secara nasional dan diberikan tempat untuk meletakkannya sehingga potensi pengadaan barang dan jasa tidak hanya fokus pada pemerintah tapi juga nanti pada masyarakat luas pada pelaku-pelaku usaha lainnya,” kata Mego dalam Sosialisasi Katalog Elektronik Sektoral Produk Inovasi Kemenristek/BRIN, Selasa (22/9).
Di samping itu, upaya hilirisasi ini diharapkan mampu meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri sekaligus memperkuat kemandirian Indonesia untuk menciptakan produk inovasi berkualitas sebagai substitusi impor. Mego pun memastikan bahwa produk-produk yang ditampilkan dalam katalog elektronik sektoral produk inovasi ini memiliki standar dan kualitas yang terjamin sehingga dapat memuaskan konsumen.
“Kementristek/BRIN bersama LKPP serta dukungan Kementerian/Lembaga terkait melakukan evaluasi sebelum produk itu ditayangkan. Kematangan produk, sertifikasi, standardisasi, komitmen ketersediaan produk menjadi suatu yang sangat penting di samping memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan, termasuk manajemen risiko pelaku usaha memberikan jaminan,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto turut mendukung program inisiasi ini agar produk anak bangsa dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal, terutama membantu menghadapi pandemi covid-19. Menurut Sugeng, penggunaan produk dalam negeri menjadi solusi dalam menjawab kondisi makroekonomi, sebab dapat mengurangi jumlah impor yang kemudian berdampak pada defisit neraca perdagangan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong peningkatan konsumsi dalam negeri, meningkatkan skala ekonomi industi sehingga memiliki daya saing yang tinggi, serta menciptakan bangsa yang mandiri.
“Dengan transformasi produk inovasi ke produk komersial, tentunya diharapkan selain kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi, juga adanya potensi ekspor kebutuhan pasar internasional,” imbuhnya.
Plt Direktur Sistem Inovasi Kemenristek/BRIN Paulina Pannen melaporkan bahwa sudah terdapat empat produk inovasi yang ditayangkan di katalog elektronik yaitu tiga ventilator pada kategori alat kesehatan dan motor listrik pada kategori alat transportasi.
“Dari 10 Agustus sampai sekarang ada proses transaksi 44 paket pengadaan sekitar 200-300 ventilator,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan jumlah produk dalam e-catalog, Kemenristek/BRIN membuka kesempatan bagi pelaku usaha untuk mengikuti Proses Penilaian dan Notifikasi Produk Inovasi dalam Katalog Elektronik Sektoral Produk Inovasi. Permohonan penilaian dan notifikasi produk inovasi dapat disampaikan kepada Komite Penilaian dan Notifikasi Katalog Elektornik Sektoral Produk Inovasi atau melalui tautan https://bit.ly/registrasi_pra_kataloginovasi pada 15-25 September 2020.
Drager Indonesia, sebagai pelopor di bidang teknologi keselamatan dan medis, hari ini meluncurkan inovasi terbarunya, Savina 300 ID yaitu ventilator buatan Indonesia.
Kesiapan tenaga kesehatan perlu dilakukan lebih dulu sebelum implementasi teknologi kesehatan.
UNDP Indonesia dan Croda Foundation telah menjadi mitra Pemprov Jawa Barat untuk meningkatkan akses perawatan dan pelayanan kesehatan.
Pembalap berusia 26 tahun itu absen di GP Italia, akhir pekan lalu, setelah didiagnosa menderita appendicitis pada Sabtu (10/9) pagi.
India melaporkan lebih dari 300.000 kasus harian covid-19 selama 10 hari lebih secara beruntun, sehingga menyebabkan rumah sakit, kamar mayat, dan krematorium kewalahan.
Perkembangan pembuatan ventilator yang dilakukan tim dari berbagai perguruan tinggi cukup positif.
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved