Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DEKAN Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam mengungkapkan stok obat covid-19 di Indonesia kini mulai menipis.
"Obat-obat sekarang sudah mulai kosong. Diantaranya actemtra buat orang yang mengalami keadaan yang kita bilang badai sitokin, itu mulai kosong. Kemudian favipiravir susah dicari," kata Ari kepada Media Indonesia, Senin (14/9).
Permasalahan yang kini dihadapi yaitu Indonesia belum mampu memproduksi obat-obatan sendiri. Di sisi lain, banyak negara seperti Amerika Serikat, India, Malaysia, dan Australia juga berlomba-lomba untuk mendapatkan obat tersebut.
Baca juga : Jauhi Stres dan Kelelahan Anggota Keluarga di Masa Pandemi
"Saya sudah wanti-wanti, kalau begini terus siap-siapkan stok obat yang banyak," ucapnya.
Untuk mengatasi kelangkaan obat, Ari menegaskan cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengendalikan kasus. Dengan kondisi penambahan 30 ribu - 35 ribu kasus per-10 hari, Ari memprediksi pada Desember mendatang kasus covid-19 akan mencapai angka 500 ribu.
"Intinya batasi jumlah kasus. Jangan utak-atik yang lain. Orang jangan keliaran di jalan. Pemeriksaan juga harus ditingkatkan agar bisa menekan angka penyebaran dan mempercepat penanganan," tandasnya. (OL-7)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved