Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Satgas Covid-19 MUI Minta Umat Perketat Jaga Protokol Kesehatan

Syarief Oebaidillah
08/9/2020 00:30
Satgas Covid-19 MUI Minta Umat Perketat Jaga Protokol Kesehatan
Umat Islam melaksanakan shalat Jumat dengan menerapkan jaga jarak fisik di Masjid Cut Meutia, Jakarta,(Antara/Puspa Perwitasari)

Masih tingginya kasus covid-19 di Tanah Air membuat semua kalangan masyarakat harus makin waspada. Sekretaris Satgas Covid-19 MUI Pusat KH Cholil Nafis meminta umat dan masyarakat memperketat penerapan protokol kesehatan dalam beribadah dan aktivitas sehari-hari.

“Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kita sekarang mesti berkolaborasi dalam beraktivitas dan berinteraksi guna menekan bahaya pandemi covid-19 yang masih terus meninggi. Seperti kita bekerja di kantor juga di luar kantor, termasuk beribadah salat. Mari kita jaga kesehatan bersama dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik,” kata KH Cholil Nafis, Senin (7/9).

Protokol kesehatan yang harus dilakukan, imbuhnya, ialah menjaga jarak, menggunakan masker rutin, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan hand sanitizer. "Jangan kendor. Lakukan setiap hari," lanjutnya.

Baca juga: Kampanye Jaga Jarak dan Mencuci Tangan akan Digencarkan

Menurutnya, dengan terus berusaha menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan secara baik, maka kita jangan panik. "Karena yang penting semua apa yang terjadi kita serahkan kepada Allah SWT,” tegas Cholil yang juga Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat ini.

Ditanya apakah memungkinkan seandainya covid-19 terus meninggi dan tak terkendali, maka ibadah salat Jumat diganti dengan ibadah di rumah seperti awal fatwa MUI terdahulu, dia menjawab jika kondisinya menjadi bahaya dan darurat bisa saja, dilakukan.

Namun ia mengingatkan jangan sampai orang tidak boleh ibadah Jumat, tapi mal dan pasar tetap buka. Menurutnya, hal itu pasti akan menimbulkan penolakan di masyarakat.

“Jika salat Jumat di masjid yang bersih kok dilarang, sementara pasar yang kotor dan mal yang penuh kerumunan juga dibiarkan tetap buka, pasti banyak orang tidak menerima situasi ini," paparnya.

Orang, menurutnya, bisa berbelanja melalui online. "Namun, salat tidak bisa secara online. Jadi, mari kita berusaha dan berdoa agar pandemi covid-19 segera berakhir,” pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya