Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Eijkman Mendapat Bantuan Peralatan Riset

Fer/Van/AFP/Ant/X-11
04/9/2020 04:20
Eijkman Mendapat Bantuan Peralatan Riset
Ilustrasi(Medcom.id)

PERUSAHAAN sains dan teknologi terkemuka, Merck, mengumumkan dukungan donasi berupa peralatan dan material riset senilai 74 ribu euro atau Rp1,2 miliar untuk mendukung Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dalam percepatan penelitian pengembangan vaksin di Indonesia.

“Merck menyediakan produk dan layanan yang sangat penting dan memberi solusi bagi ilmuwan untuk mendeteksi dan mengarakterisasi virus dan mengembangkan vaksin dan terapi. Ini sangat penting dalam memacu pengembangan vaksin untuk melawan covid-19,” kata President Director PT Merck Chemicals and Life Sciences, Christopher Thomas, kemarin.

Merck antara lain mendonasikan reagents dan consumable untuk membuat viral transport medium, RiOs essential water purifi cation system,
dan magpix, yaitu sarana pendukung riset imunologi untuk mempelajari dinamika covid-19 dalam sampel pasien.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan dukungan mitra internasional dan peralatan serta perlengkapan riset sangat membantu percepatan proses riset. “Kami sangat mengapresiasi dukungan Merck Indonesia dalam pengadaan peralatan dan material riset,” ujarnya.

Saat ini proses pembuatan vaksin sudah sampai di tahap pembuatan sub unit protein sebagai platform terpilih. Secara keseluruhan, proses pembuatan vaksin membutuhkan waktu bertahun-tahun, tapi Lembaga Eijkman berupaya membuat benih vaksin hanya dalam satu tahun.

“Diperkirakan, vaksin buatan Indonesia akan tersedia untuk proses lebih lanjut, termasuk uji klinis, pada awal semester 2021,” ungkap Amin.

Distribusi di AS

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah meminta pejabat kesehatan masyarakat di negara bagian untuk bersiap mendistribusikan vaksin covid-19 potensial ke kelompok berisiko tinggi secepatnya pada akhir Oktober 2020.

Pengembang obat termasuk Moderna, AstraZeneca, dan Pfi zer saat ini memimpin dalam perlombaan pengembangan vaksin. Dokumen CDC menjelaskan dua kandidat vaksin yang harus disimpan pada suhu -70 derajat Celsius dan -20 derajat Celsius. Persyaratan tersebut cocok
dengan profil kandidat dari Pfizer dan Moderna.

Sementara itu, dua produsen vaksin, yaitu China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan CanSino Biologics Inc, mengatakan akan memprioritaskan pemberian vaksin kepada karyawan asal Tiongkok yang sering bepergian ke luar negeri dan personel militer. Sinopharm telah menandatangani kesepakatan bersama perusahaan teknologi Huawei yang memiliki bisnis di lebih dari 170 negara. (Fer/Van/AFP/Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik