Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PRESIDEN Joko Widodo menginstruksikan kepada seluruh gubernur di Indonesia untuk terus waspada terhadap pergerakan kasus covid-19 di daerah masing-masing.
Pasalnya, di berbagai negara di Asia dan Eropa, tren penularan kembali meningkat.
"Oleh sebab itu kita harus hati-hati," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas secara virtual, Selasa (1/9).
Jika dibandingkan negara-negara lain, pandemi di Indonesia bisa dikatakan masih dalam kondisi terkendali.
Dari data yang dihimpun per 31 Agustus, jumlah kasus positif secara akumulasi mencapai 175 ribu dari 2,2 juta tes yang dilakukan.
Baca juga: Jokowi Wanti-Wanti Ledakan Kasus Covid-19 di Tiap Provinsi
Dari total kasus positif tersebut, sebanyak 125.959 penderita telah dinyatakan pulih. Artinya tingkat kesembuhan sudah mencapai 72,1%, lebih tinggi dari rata-rata dunia yang berada di level 69%.
Di sisi lain, jumlah korban meninggal akibat covid-19 tercatat sebanyak 7.412 orang atau 4,2% dari total kasus positif.
Walaupun sudah mengalami penurunan dari April yang mencapai 7,83%, angka tersebut masih di atas rata-rata dunia yang hanya 3,6%.
"Ini hati-hati kasus kematian di Indonesia. Meskipun mengalami penurunan, kita masih punya pekerjaan besar untuk menurunkan lagi karena angka fatality rate di negara kita masih lebih tinggi dibanding fatality rate global. Ini pekerjaan besar kita, sekali lagi kita harus jalankan secara betul sehingga tidak kehilangan kendali dalam pengendalian covid," tutur presiden.
Saat ini, jumlah kasus aktif di Tanah Air tercatat 41.420 orang atau berada di level 23,7%.
"Ini yang ingin saya sampaikan. Kita harus melihat jumlah kasus, jumlah yang sembuh dan jumlah yang meningga. Bagi daerah yang memiliki kasus harian tinggi, saya minta gubernur dengan gugus tugas yang bisa menekan angka itu dan kalau memang ada masalah yang harus pemerintah pusat bantu, segera sampaikan," tandasnya. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved