Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bisa Menulari Siapa Saja, Covid-19 Bukan Aib

Putri Anisa Yuliani
29/8/2020 11:38
Bisa Menulari Siapa Saja, Covid-19 Bukan Aib
Anggota dewan mengikuti tes usap (swab test) COVID-19 di Gedung DPRD Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (26/8/2020)(ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

SELAMA ini para pasien covid-19 kerap dijauhi oleh warga dan mendapat stigma negatif dari masyarakat. Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti hal ini terjadi karena covid-19 adalah penyakit baru yang belum diketahui dan dipahami oleh banyak orang. Di sisi lain stigma negatif dan sanksi sosial yang diberikan masyarakat muncul karena cukup banyak orang yang terpapar covid-19 tanpa bergejala. Padahal seharusnya tidak demikian, karena cukup perlakukan orang yang terpapar covid-19 seperti orang yang sakit lainnya yakni harus didukung dan diberi semangat agar lekas sembuh.

"Karena sifatnya pandemi, kita tidak pernah tahu kalau kita belum dites. Jadi bisa berisiko, apakah itu kita atau keluarga kita. Karena semua berisiko, kalau bukan kita yang terima, dan itu juga mungkin bisa keluarga kita yang kena, kok mau distigma? Yaitu. Poinnya kita ingin diperlakukan sebagaimana kita ingin diberlakukan. Tentu termasuk sakit covid juga," terang Widyastuti, Jumat (28/8).

Widyastuti menegaskan covid-19 bukan aib yang harus diberi sanksi sosial. Penyakit ini bukanlah timbul dari konsekuensi gaya hidup yang salah yang berlangsung sejak lama seperti beberapa penyakit.

baca juga: Empat Pejabat Teras Jabar Dapat Suntikan Uji Coba

"Ini bukan penyakit memalukan, bukan akibat gaya hidup yang salah. Ini bs menyerang siapa saja, meskipun protokolnya sudah kuat tapi saat kita interaksi dengan sekeliling kita yang tidak jaga jarak, bisa membuat saya jadi berisiko. Ini tidak perlu dikucilkan. Dalam kondisi pandemi apapun bisa kena karena lingkungan yang belum sadar terhadap protokol kesehatan," ungkapnya.

Ia pun mengajak agar masyarakat saling membantu mendukung pasien covid-19 agar timbul semangat untuk sembuh. Di sisi lain, masyarakat juga harus tetap menjaga protokol kesehatan.

"kita harus mulai mengendalikan dengan cara itu dan ini seperti penyakit infeksi yang bisa sembuh. Angka kesembuhan 70%. Artinya ayo kita bersama-sama untuk ikut memotivasi, memberikan rasa aman bahwa covid bisa sembuh," tegasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya