Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PEMERINTAH akan memberikan bintang jasa kepada 22 tenaga tenaga medis yang gugur dalam penanganan covid-19. Hal ini sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka saat bertugas.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyebutkan hal ini sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka saat bertugas.
“Kita mencatat banyak dokter menjadi korban juga di dalam pengabdian itu. Mungkin karena lelah, stres juga, lalu tertular, terkena covid-19, dan meninggal,” kata Mahfud dalam konferensi pers virtual di Jakarta, kemarin.
Ia menyebutkan tenaga kesehatan yang mendapatkan bintang jasa tahap pertama sebanyak 22 orang. Bintang jasa ini rencananya diserahkan pada 13 Agustus mendatang.
Dari 22 tenaga kesehatan itu, kata Mahfud, sembilan orang mendapatkan Bintang Jasa Pratama dan 13 orang mendapatkan Bintang Jasa Nararya.
Para penerima bintang penghargaan dari kalangan tenaga kesehatan yang gugur dalam menjalankan tugasnya menangani covid-19 itu telah diputuskan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
“Itu sebagai bentuk penghormatan pemerintah yang sifatnya simbolis kepada yang gugur. Tentu orang bekerja tidak ingin gugur untuk dapat penghargaan atau santunan,” katanya.
Pemberian bintang penghargaan ini merupakan tahap pertama. Mahfud mengatakan bahwa pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan terus bekerja intensif untuk mendata tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan covid-19.
Bagi tenaga medis yang gugur dalam pengabdiannya menangani covid-19, pemerintah akan memberikan penghargaan bintang jasa dan santunan sebesar Rp300 juta.
Selama ini, Mahfud mengatakan bahwa pemerintah juga telah menunjukkan perhatian kepada para tenaga kesehatan yang menangani covid-19, yakni dengan menyediakan insentif setiap bulan kepada dokter spesialis, dokter umum, ataupun tenaga medis nondokter.
Besaran insentif bagi dokter spesialis yang menangani covid-19 sebesar Rp15 juta/bulan, dokter umum Rp10 juta/ bulan, sedangkan tenaga medis nondokter sebesar Rp7,5 juta/bulan.
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPS-DMK) Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 87 tenaga medis di sejumlah daerah meninggal saat menangani pasien covid-19.
Kepala BPPSDMK Kemenkes, Abdul Kadir, mengatakan dari total 87 tenaga medis yang dilaporkan meninggal tersebut, sebanyak 60 tenaga medis telah terverifikasi. (Cah/Ant/Medcom.id/E-1)
Kapolri mengucapkan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh personel Polri yang telah berjuang dan mengabdi.
RELAWAN sekaligus dokter lulusan Indonesia yang bertugas di Gaza, Palestina, Mohammed Shabat gugur pada Selasa (12/11).
Sejauh ini diketahui seorang prajurit TNI, Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi, salah satu prajurit penjaga perdamaian di Kongo, tewas akibat serangan kelompok bersenjata.
TNI AD akan melakukan evaluasi menyusul gugurnya satu prajurit TNI yang bertuga menjaga perdamaian di Kongo
Karena Kalteng sedang berduka, maka Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti membatalkan kunjungannya.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved