Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ini Progres Pengembangan Immunomodulator Bagi Pasien Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
03/8/2020 11:30
Ini Progres Pengembangan Immunomodulator Bagi Pasien Covid-19
Peneliti mengamati ekstrak bahan alam untuk imunomodulator (peningkat imun tubuh) bagi pasien COVID-19(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

PENGEMBANGAN immunomodulator bagi pasien covid-19 di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran masih terus berjalan.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah berhasil merekrut subjek penelitian terakhir atau yang ke-90 untuk kandidat immunomodulator dari tanaman herbal asli Indonesia bagi pasien covid-19. Sebanyak 72 kandidat di antaranya telah selesai melakukan uji klinis.

Koordinator Kegiatan Uji Klinis Kandidat Immunomodulator dari Herbal untuk Penanganan Covid-19 dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Masteria Yunolvisa Putra mengatakan, metode uji klinis kandidat imunomodulator dilakukan secara acak terkontrol tersamar ganda dengan plasebo untuk menjaga dari terjadinya bias pada penelitian.

“Terdapat dua produk uji dan satu plasebo yang diberikan secara acak dan merata kepada 90 subjek uji, sehingga terdapat 30 subjek uji untuk masing-masing kelompok. Karena digunakan sistem blinding yang tersamar ganda, baik subyek maupun peneliti tidak mengetahui yang diberikan kepada subjek tersebut adalah salah satu dari produk yang diujikan atau plasebo,” terang Masteria dalam pernyataan tertulis, Senin (3/8).

Masteria melanjutkan, sistem blinding akan dibuka setelah keseluruhan uji klinis obat terhadap subjek selesai. Direncanakan, pada 16 Agustus 2020 sistem blinding sudah bisa dibuka untuk mengetahui data pasien yang sudah mendapatkan kontrol.

Baca juga: LIPI Kembangkan Metode RT-Lamp untuk Tes Covid-19

Saat ini tim peneliti yang berasal dari LIPI, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, dan tim dokter Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran tengah melakukan koleksi data yang akan dikirimkan ke BPOM selaku regulator.

Sebagai informasi, dua produk yang diujikan pada uji klinis adalah cordyceps militaris dan kombinasi herbal yang terdiri dari rimpang jahe, meniran, sambiloto dan daun sembung. Kombinasi herbal ini sudah memilki prototype dan data awal serta sudah memiliki izin edar dari BPOM.

“Seluruh tim peneliti memohon dukungan dari seluruh masyarakat agar uji klinis ini mendapatkan hasil yang menggembirakan sehingga dapat memberikan sumbangsih signifikan untuk penanggulangan pandemi,” tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya