Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

PBB: Pandemi Covid-19 akan Dongkrak Jumlah Anak Kurang Gizi

Basuki Eka Purnama
28/7/2020 10:52
PBB: Pandemi Covid-19 akan Dongkrak Jumlah Anak Kurang Gizi
Seorang anak penderita malnutrisi dirawat di RS PGI Cikini Jakarta(ANTARA/Str-Ujang Zaelani)

KRISIS sosial dan ekonomi yang dipicu oleh pandemi covid-19 akan menghadirkan hampir 7 juta anak mengalami stunting akibat kurang gizi. Hal itu diungkapkan PBB, Selasa (28/7).

Bahkan, sebelum pandemi covid-19, diperkirakan ada 47 juta jiwa anak balita yang mengalami malnurisi sedang atau parah, mayoritas tinggal di sub-sahara Afrika dan Asia Tenggara.

Kini, seiring lockdown adan penutupan perjalanan internasional mengganggu pasukan bantuan, PBB memperingatkan bahwa pandemi covid-19 akan memiliki efek intergenerasi pada kesehatan jutaan warga dunia.

Baca juga: Gangguan Fungsi Organ Intai Penyandang Stunting

Seperti dilansir dalam jurnal ilmiah Lancet, sebuah tim pakar menunjukan hasil simulasi komputer yang menghitung pasokan makanan di 118 negara miskin dan menengah.

Hasilnya, prevalensi malnutrisi moderat dan parah pada anak di bawah usia lima tahun meningkat 14,3% atau sama dengan tambahan 6,7 juta kasus.

Akibat malnutrisi, anak mengalami stunting yaitu saat tubuh kekurangan nutrisi sehingga otot dan lemak menghilang.

Sejumlah penelitian telah menemukan hubungan yang jelas antara stunting dengan gangguan kesehatan kronis dan parah di masa depan.

"Pengaruh pandemi covid-19 di nutrisi pada awal kehidupan bisa memiliki konsekuensi antargenerasi bagi perkembangan anak dan pengaruh jangka panjang pada pendidikan serta penyakit kronis," ungkap para peneliti.

Model yang digunakan menunjukkan skenario terparah ketika pandemi menyebabkan anak kehilangan 50% dari kebutuhan nutrisi mereka, hampir 180 ribu anak akan mati pada tahun ini. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya