Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Utamakan Diskusi selama Pandemi

Dero Iqbal Mahendra
23/7/2020 06:37
Utamakan Diskusi selama Pandemi
Anak-anak mengikuti kegiatan belajar di luar ruang dengan menerapkan protokol kesehatan di Kampung Belajar New Normal di Pinang Indah (19/6)(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI)

SUDAH hampir lima bulan pandemi covid-19 melanda Tanah Air dan selama itu pula banyak hal berubah dan memengaruhi pola kehidupan keseharian keluarga. Untuk itu, orangtua memiliki peran besar agar tetap dapat memberikan perhatian dan kasih sayang selama pandemi kepada anak-anak mereka.

Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nyoman Shuida mengimbau kepada para orangtua untuk terus semangat dan tidak menyerah dengan kondisi yang ada saat ini. Ia pun meminta agar para orangtua mau mendengarkan pendapat anak-anak di rumah.

“Mari kita dengarkan anak-anak kita. Anak-anak bakal tumbuh besar dan orangtua bukanlah seorang yang otoriter,” terang Nyoman dalam diskusi webinar, kemarin, dalam rangka Hari Anak Nasional yang jatuh setiap 23 Juli.

Dia pun menyebutkan komunikasi memainkan peran penting dalam dinamika keluarga. Orangtua perlu mengedepankan demokrasi serta mengutamakan dialog untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan.

Dia mengaku telah mendengarkan berbagai cerita dari anak-anak mengenai tidak nyamannya mereka di tengah pandemi. Anak-anak tidak bisa belajar di sekolah, interaksi kurang, dan tidak dapat melakukan hubungan sosial di ruang sosial.

“Pemerintah pun menyadari bahwa proses belajar-mengajar di rumah tidak bisa menggantikan proses yang berlangsung di sekolah. Namun, itu harus dilakukan demi kesehatan,” tutur Nyoman.

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto menyarankan orangtua agar membuat komitmen kuat serta kompak dalam menghadapi anak di tengah pandemi covid-19. Orangtua pun harus memiliki rasa peduli kepada hak anak dan menjadi orangtua yang kreatif.

“Mari jalin relasi yang baik dengan putra dan putri kita, kembangkan kebiasaan senyum. Ingat, jangan sampai orangtua menghadapi berbagai masalah dan akhirnya konflik berkepanjangan. Anak bakal sedih melihat orangtua penuh dengan keributan. Impian anak adalah memiliki rumah yang ramah anak. Anak-anak tak hanya ingin cerdas atau kreatif, tapi juga anak-anak ingin bahagia,” tutur Kak Seto.

Dampingi anak

Salah satu tantangan mendidik anak di masa pandemi ialah meningkatnya kedekatan anak dengan gawai dan internet. Orangtua perlu menjadi top of mind bagi anak sehingga mampu menangkal tantangan negatif dari luar yang bisa merusak bagi dirinya.

Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Google Indonesia Putri Alam menyebutkan keamanan saat berinternet pada anak memang jadi salah satu kekhawatiran orangtua saat ini.

“Internet membuka banyak peluang bagi anak untuk bermain, belajar dari rumah, bersosialisasi, dan berkreativitas. Namun, tak dimungkiri situasi ini juga membuat anak-anak rentan terhadap risiko keamanan online yang bahkan sering menimpa orang dewasa,” terang dia.

Riset Report Digital Webbeing for Families yang dilakukan Google bersama dengan Fluent mencatat sebanyak 83% orangtua khawatir anak-anak mereka terpapar oleh konten yang tidak layak atau negatif ketika menggunakan teknologi digital. “Karena itu, sebaiknya orangtua turut mendampingi anak mereka,” ucap Putri.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga juga menekankan pentingnya peran orangtua mendampingi anak dalam mengakses internet. Terlebih, dalam situasi pandemi, internet jadi kebutuhan bagi anak dalam melaksanakan kegiatan belajar dari rumah.

“Perlindungan dan pemenuhan hak anak harus diwujudkan kapan saja serta di mana saja tak terkecuali di dalam internet. Tugas kita
semua untuk memastikan dan memberikan ruang aman, nyaman, serta ramah bagi anak,” terang Bintang.

Berbagai upaya perlindungan pun harus dilakukan guna mewujudkan ruang digital aman bagi anak. Bintang mengajak semua pihak agar meningkatkan proteksi diri kepada anak- anak agar mereka dapat memanfaatkan internet dengan bijak.

“Bagi orangtua, dampingilah anak-anak selama berinternet dan jadikan mereka partner diskusi yang setara dengan kita agar mereka memahami sisi positif dan negatif dari internet,” tutup dia.

Bagi para guru, manfaatkanlah teknologi internet dengan sebaik-baiknya sebagai sarana interaksi dan edukasi. “Untuk anak-anak, selalu akses konten bermanfaat sesuai dengan usia kalian. Jika merasa bingung atau ragu, segeralah bertanya kepada orangtua atau guru kalian,” imbuh Bintang. (S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya