Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKITAR 500 anak dari berbagai daerah kemarin mengikuti Temu Anak Peduli 2020 secara virtual sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli. Mereka berbagi kisah selama masa pandemi dan menyampaikan harapan agar pandemi segera berakhir.
Cindy, 15, dari Lombok Timur, misalnya, mengaku maklum dengan perayaan Hari Anak Nasional yang tidak bisa dilaksanakan secara tatap muka. Tahun lalu, dia mengikuti acara Temu Anak Peduli langsung di Makassar. “Selain bertemu teman-teman dari berbagai daerah, saya belajar banyak hal,” katanya.
Ia berharap situasi segera normal dan tidak sabar ingin kembali bersekolah seperti biasa. “Saya kangen bertemu teman dan guru. Saya lihat anak-anak di desa saya kesulitan dalam belajar secara online. Mereka tidak memiliki ponsel android,” ungkapnya.
Bagi anak-anak lain, pandemi covid-19 memberi waktu untuk berkreasi serta mempelajari hal-hal baru. Fahmi, yang saat ini berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung, berkreasi dengan membuat kerajinan dari koran bekas. Dia pun menunjukkan salah satu karyanya berupa miniatur kapal pinisi.
“Harapan saya bisa cepat pulang dan berkumpul dengan keluarga. Mudah-mudahan pandemi ini bisa selesai dan kita bisa beraktivitas kembali,” tuturnya.
Karya kerajinan dari barang bekas juga dibuat seorang anak asal Blitar. Dia menunjukkan hasil karya berupa miniatur motor berwarna merah. “Daripada dibuang, lebih baik barang bekas dijadikan karya seni,” katanya.
Di LPKA Kupang, seorang anak menyalurkan bakatnya membuat karya tulis.
“Selama pandemi, saya berhasil menulis dua cerpen dan satu puisi. Harapan ke depannya mau menulis novel. Pandemi ini memang mengubah pola hidup kami. Sebelumnya kami malas mencuci tangan, tapi sekarang lebih rajin,” imbuhnya.
Menurut Team Leader Program Peduli, Yenni, acara ini dapat menjadi momentum berbagai pihak yang peduli dan ikut menjamin hak-hak anak untuk hidup, tumbuh, berkembang, berpartisipasi, dan dilindungi.
Program Peduli membantu anak-anak mampu menyuarakan dan berperan aktif untuk pemenuhan hak-hak mereka. “Biasanya di dalam temu anak seperti ini kita bisa bertatap muka langsung. Namun, sangat disayangkan pada tahun 2020 tidak bisa langsung. Tapi’ toh tidak menghalangi untuk tetap bersilaturahim meski secara virtual,” imbuh Yenni.
“Apa yang telah disajikan dalam Temu Anak 2020 ini memberikan gambaran bahwa semua kesulitan dan keterbatasan yang kita hadapi bersama tidak menghalangi munculnya inspirasi dan kecerdasan untuk berkreasi,” pungkasnya. (Ihfa Firdausya/X-11)
Memberikan makanan sehat kepada anak adalah salah satu hal terpenting ya
Imunisasi merupakan salah satu langkah paling efektif untuk melindungi anak dari berbagai penyakit menular yang berbahaya.
Setiap anak berhak tumbuh dengan kebahagiaan dan mencapai perkembangan yang optimal. Dalam proses ini, peran utama orang tua sangat penting untuk memenuhi kebutuhan anak dengan tepat.
Ruam popok membuat bayi tidak nyaman bergerak. Padahal, gerakan aktif seperti merangkak, berguling, dan berjalan sangat penting untuk perkembangan otot dan koordinasi bayi.
Aksi fashion show Papua Youth Creative Hub di Hari Anak Nasional buat Jokowi kagum
Puspaga berfokus pada prevensi kesehatan mental masyarakat Kota Bandung mulai dari anak sampai dewasa, termasuk masyarakat yang berkebutuhan khusus.
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved