Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pandemi Jadi Momen untuk Lebih Kreatif

Ihfa Firdausya/X-11
22/7/2020 03:48
Pandemi Jadi Momen untuk Lebih Kreatif
Ilustrasi -- Kreativitas anak muda yang menyasar ekonomi kreatif di ajang Popcon Asia 2014(MTVN/Patricia Vicka)

SEKITAR 500 anak dari berbagai daerah kemarin mengikuti Temu Anak Peduli 2020 secara virtual sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli. Mereka berbagi kisah selama masa pandemi dan menyampaikan harapan agar pandemi segera berakhir.

Cindy, 15, dari Lombok Timur, misalnya, mengaku maklum dengan perayaan Hari Anak Nasional yang tidak bisa dilaksanakan secara tatap muka. Tahun lalu, dia mengikuti acara Temu Anak Peduli langsung di Makassar. “Selain bertemu teman-teman dari berbagai daerah, saya belajar banyak hal,” katanya.

Ia berharap situasi segera normal dan tidak sabar ingin kembali bersekolah seperti biasa. “Saya kangen bertemu teman dan guru. Saya lihat anak-anak di desa saya kesulitan dalam belajar secara online. Mereka tidak memiliki ponsel android,” ungkapnya.

Bagi anak-anak lain, pandemi covid-19 memberi waktu untuk berkreasi serta mempelajari hal-hal baru. Fahmi, yang saat ini berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung, berkreasi dengan membuat kerajinan dari koran bekas. Dia pun menunjukkan salah satu karyanya berupa miniatur kapal pinisi.

“Harapan saya bisa cepat pulang dan berkumpul dengan keluarga. Mudah-mudahan pandemi ini bisa selesai dan kita bisa beraktivitas kembali,” tuturnya.

Karya kerajinan dari barang bekas juga dibuat seorang anak asal Blitar. Dia menunjukkan hasil karya berupa miniatur motor berwarna merah. “Daripada dibuang, lebih baik barang bekas dijadikan karya seni,” katanya.

Di LPKA Kupang, seorang anak menyalurkan bakatnya membuat karya tulis.

“Selama pandemi, saya berhasil menulis dua cerpen dan satu puisi. Harapan ke depannya mau menulis novel. Pandemi ini memang mengubah pola hidup kami. Sebelumnya kami malas mencuci tangan, tapi sekarang lebih rajin,” imbuhnya.

Menurut Team Leader Program Peduli, Yenni, acara ini dapat menjadi momentum berbagai pihak yang peduli dan ikut menjamin hak-hak anak untuk hidup, tumbuh, berkembang, berpartisipasi, dan dilindungi.

Program Peduli membantu anak-anak mampu menyuarakan dan berperan aktif untuk pemenuhan hak-hak mereka. “Biasanya di dalam temu anak seperti ini kita bisa bertatap muka langsung. Namun, sangat disayangkan pada tahun 2020 tidak bisa langsung. Tapi’ toh tidak menghalangi untuk tetap bersilaturahim meski secara virtual,” imbuh Yenni.

“Apa yang telah disajikan dalam Temu Anak 2020 ini memberikan gambaran bahwa semua kesulitan dan keterbatasan yang kita hadapi bersama tidak menghalangi munculnya inspirasi dan kecerdasan untuk berkreasi,” pungkasnya. (Ihfa Firdausya/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya