Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tiap Kabupaten dan Kota Harus Punya Satu Mesin PCR

Ata/N-3
19/7/2020 03:59
Tiap Kabupaten dan Kota Harus Punya Satu Mesin PCR
Ilustrasi(Medcom.id)

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar setiap kabupaten dan
kota memiliki paling sedikit satu mesin polymerase chain reaction (PCR).

Untuk memenuhi hal itu, kepada Bupati dan Wali Kota Madiun, Muhadjir menyampaikan agar mengusulkan pengadaan mesin PCR kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional.

“Tadi saya sudah minta ke Pak Wali Kota dan Pak Bupati untuk mempelajari kemungkinan pengadaan mesin PCR, yaitu mesin PCR di tiap-tiap rumah sakit. Paling tidak di kabupaten atau kota punya satu,” kata Muhadjir dalam keterangan resmi, kemarin.

Selain itu, lanjutnya, untuk pengadaan kebutuhan operasional seperti mesin PCR dan reagen ekstraksi juga bisa diserahkan ke tiap-tiap pemerintah kabupaten dan kota. “Kalau bisa, pengadaannya diserahkan ke tiap-tiap kabupaten dan kota dengan anggaran untuk covid-19 nya. Kalau tidak, nanti juga bisa mengajukan ke Kemenkes,” tuturnya.

Muhadjir mengungkapkan, hal-hal tersebut harus dilakukan untuk mempercepat kepastian status pasien, yakni apakah dalam keadaan suspek, terkonfirmasi positif covid-19, atau sebaliknya.

Hal itu karena masih banyak ditemukan kasus pasien hingga meninggal dunia tidak diketahui statusnya, apakah positif atau negatif covid-19. Karena itu, untuk mengurangi agar kasus serupa tidak terulang, menurutnya, harus tersedia mesin PCR.

“Supaya hal itu bisa tercapai, setiap kabupaten dan kota harus mempunyai mesin PCR sendiri sehingga spesimen tidak perlu dikirim terlalu jauh, tapi bisa diteliti di tempat itu. Jadi, paling tidak mereka harus segera diketahui statusnya. Targetnya maksimum dua hari sudah bisa diketahui,” urainya.

Muhadjir juga meminta agar pemerintah kabupaten dan kota menyediakan ruangan khusus dengan tingkat keamanan tinggi sebagai tempat mesin PCR dan tempat dilakukannya pengetesan spesimen. Penyediaan fasilitas tersebut, bisa di RSUD kabupaten dan kota atau di rumah sakit swasta.

“Karena itu, saya juga meminta kepada Pak Bupati dan Pak Wali Kota, tolong disiapkan ruangan untuk (biosafety level) BSL-2 minimum. Syukur-syukur BSL-3. Jadi yang tingkat keamanannya level dua. Syukur-syukur bisa level tiga,” tandasnya. (Ata/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya