Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENULARAN covid-19 dianggap berpotensi besar terjadi di gedung komersil ber-AC seperti perkantoran, mal, hotel, apartemen, dan rumah sakit, terutama yang menggunakan AC central. Hal itu disampaikan Praktisi Energi dan Perubahan Iklim Dicky Edwin Hindarto.
Di dalam bangunan tersebut, katanya, ada banyak orang yang tidak diketahui kondisi kesehatan sebenarnya.
"Tindakan pemindaian temperatur tubuh yang biasa dilakukan sebenarnya hanyalah langkah awal dalam meminimalisasi terjadinya penularan, untuk menghindari orang yang memiliki symptom pembawa virus masuk ke dalam gedung," kata Dicky dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (13/7).
Di dalam bangunan, lanjut Dicky, AC central adalah alat utama kenyamanan ruang yang berintikan sistem pendingin dan pengkondisian ruang yang terpusat. Udara dingin disirkulasikan melalui sistem saluran duct ke AHU (Air Handling Unit) yang kemudian didistribusikan kembali keseluruh ruangan.
"Sistem tata udara atau AC di dalam bangunan komersial adalah sistem yang paling memiliki potensi terhadap penularan," terang Senior Advisor untuk Kerja sama Indonesia-Jepang di Kemenko Perekonomian itu.
Dalam sistem AC central ini, ungkap Dicky, sebanyak 85%-90% adalah merupakan udara balik dari ruangan itu sendiri, sedang 10-15% merupakan udara segar dari luar ruangan dan semuanya dicampur oleh AHU untuk didistribusikan ke seluruh penjuru ruangan dan bangunan.
Baca juga: Ke Bioskop, Antara Takut dan Rindu
Lantas bagaimana teknik pencegahan infeksi covid-19 airborne atau lewat udara pada bangunan komersial?
Dicky menerangkan, teknik pertama ialah meminimalisasi penggunaan AC central, yang bisa dilakukan terutama pada wilayah umum seperti lobby, ruang pertemuan, atau pun ruang kerja yang memiliki jendela. Pemanfaatan ventilasi alami misalnya bisa diterapkan untuk ruang tunggu di rumah sakit atau di bank.
Lalu, pengelola usaha diminta mengurangi jam kerja dan jam buka untuk perkantoran dan pusat perbelanjaan, hal inu juga mengurangi risiko infeksi.
"Selain itu ada pembatasan jumlah individu atau penghuni gedung akan efektif hasilnya serta para penghuni harus menggunakan masker secara proper," jelas Dicky.
Bangunan komersial juga harus dilengkapi dengan sistem exhaust bangunan agar udara dalam terjadi pergantian dan sirkulasi sebanyak minimal 12 kali volume bangunan. Hal ini cukup dilakukan saat selesai jam kantor.
Dicky juga mengatakan, pengaturan suhu dan kelembaban pada kisaran 50-60% dan suhu ruang yang berkisar 24° Celcius. Untuk bangunan komersial non rumah sakit pengaturan suhu dan kelembaban yang mengurangi berkembang biaknya virus ini bisa segera dilakukan, namun untuk rumah sakit akan cenderung sedikit kurang nyaman untuk petugas medis berbaju APD lengkap.
"Pengaturan fresh air atau udara segar dari luar bangunan mutlak untuk kemudian dioptimalkan walau pun risikonya adalah meningkatnya penggunaan listrik. Di rumah sakit bahkan return air atau udara balik ke chiller harus dipastikan bukan berasal dari area yang kemungkinan ada pasien covid-19," pungkas Dicky. (A-2)
Dalam menghadapi ancaman Covid-19 ini, Pemko Banjarmasin mulai melakukan mitigasi dengan melibatkan semua sektor.
KETUA Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene menilai lonjakan kasus covid-19 saat ini harus menjadi peringatan penting bagi pemerintah dan masyarakat.
KEPALA Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengimbau masyarakat Indonesia untuk kembali menerapkan protolol hidup sehat menyusul lonjakan kasus Covid-19
Sejulah atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 terjangkit Covid-19. Terbaru, perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif setelah lima atlet polo air Australia.
Janji kampanye Ganjar terkait 1 nakes 1 desa dianggap tidak cukup penuhi kebutuhan layanan kesehatan
KASUS covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) kembali mengalami peningkatan. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengimbau agar masyarakat tetap waspada.
Indonesia Shopping Festival kembali hadirkan program Big Shop Big Win yang merupakan undian belanja seluruh mal di Indonesia.
KETUA Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja menyatakan turut mengomentari fenomena rombongan jarang beli (Rojali) dan rombongan hanya nanya (Rohana).
Temuan menunjukkan bahwa paparan iklan di dalam mal mampu menghasilkan brand recall yang lebih tinggi dan meningkatkan keterlibatan audiens dibandingkan media luar ruang lainnya.
APPBI menilai pemutaran lagu atau musik di pusat perbelanjaan dimaksudkan untuk lebih memberi suasana dan kenyamanan bagi para pengunjung saja.
Sering kali orang berperilaku seolah ingin membeli sesuatu sebagai strategi untuk membentuk citra diri sebagai konsumen berdaya beli di hadapan orang lain.
PENURUNAN daya beli masyarakat tidak hanya ditunjukkan dengan adanya kalangan 'rojali', atau rombongan jarang beli. Tetapi kini muncul kalangan bernama 'rohana' atau rombongan hanya nanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved