Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pentingnya Rapid Test Selama Kenormalan Baru

Ata/AT/Ant/X-3
12/7/2020 03:44
Pentingnya Rapid Test Selama Kenormalan Baru
Ilustrasi -- Kondisi rapid test atau tes cepat secara gratis di kawasan The Papandayan Hotel, Jalan gatot Subroto, Kota Bandung, Jawa Barat(Medcom.id/ Roni Kurniawan )

DI tengah keraguan berbagai pihak terkait kegunaan rapid test (tes cepat), uji untuk mengetahui orang-orang yang berpotensi menyebarkan virus itu penting dilakukan selama kenormalan baru.

Hal ini dikemukakan relawan medis Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, dr Falla Adinda, di Graha BNPB, kemarin.

“Jika perlu, itu menjadi salah satu gaya hidup selama menjalani kenormalan baru. Sekarang kita dituntut beradaptasi. Ya, screening sebagai gaya hidup. Salah satunya melalui rapid test,” kata Falla.

Falla melanjutkan kondisi saat ini menuntut setiap orang bertanggung jawab terhadap kesehatan masing-masing. “Pastikan kita sehat. Rapid test tidak mengidentifi kasi virus korona seakurat PCR atau swab test. Namun, rapid test setidaknya menggambarkan kondisi kesehatan.”

Dia mengingatkan rapid test harus dilakukan rutin di tempat yang kredibel. “Tempat yang benar itu rumah sakit dan klinik yang resmi sehingga tata laksana yang dilakukan benar dan tepat sasaran.”

Direktur Utama RS Akademik UGM Arief Budiyanto menambahkan, saat ini masih terjadi perbedaan harga rapid test di sejumlah fasilitas kesehatan. “Harganya variatif karena ada biaya tambahan jasa pelayanan, seperti APD dan lainnya.”

Pada kesempatan terpisah, anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Hermawan Saputra mengusulkan agar pemerintah juga mengeluarkan standardisasi mutu layanan rapid test. “Jangan harga yang dibuat standarnya, tertinggi Rp150 ribu.”

Sementara itu, epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menyarankan agar para pemangku kepentingan tidak lagi mensyaratkan rapid test bagi warga untuk melakukan aktivitas di ruang publik.

“Setop rapid test untuk prasyarat perjalanan. Itu malah menjadi komersial. Masyarakat yang mengalami pandemic, tetapi ada orang yang mengambil untung. Rapid test itu hanya untuk mengukur tingkat penularan di masyarakat,” tandas Pandu, kemarin. (Ata/AT/Ant/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya