Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jokowi: Pendidikan Daring akan Jadi Next Normal

Dhika Kusuma Winata
04/7/2020 14:08
Jokowi: Pendidikan Daring akan Jadi Next Normal
Presiden Joko Widodo(DOk: Biro Setpres/Muchlis J)

PRESIDEN Joko Widodo meminta agar dunia pendidikan tinggi cepat beradaptasi menyesuaikan perubahan zaman dan tuntutan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif.

Terlebih, pandemi covid-19 menuntut perubahan dan cara-cara baru di berbagai sektor kehidupan termasuk pendidikan. Metode pembelajaran secara daring pun ke depan diyakini akan menjadi kenormalan baru.

"Kuliah daring yang selama ini sangat lamban dijalankan sekarang sangat berkembang. Kuliah daring telah menjadi new normal bahkan menjadi next normal dan saya yakin akan tumbuh normalitas-normalitas baru yang lebih inovatif dan produktif," ucap Presiden saat membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/7).

Jokowi menyatakan pendidikan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pencetak generasi muda unggul termasuk salah satu sektor yang harus mengembangkan cara-cara luar biasa di tengah pandemi ini. Presiden pun menyampaikan sejumlah pesan bagi FRI untuk dapat mengembangkan strategi baru yang dapat menjadikan perguruan tinggi mencetak generasi unggul.

"Pertama, saya mengajak FRI, Forum Rektor Indonesia, jangan hanya menjadi forum komunikasi. FRI harus dikemas menjadi forum saling peduli, forum saling berbagi yaitu yang mampu membantu tidak mampu dan yang punya membantu yang tidak punya," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Yakin Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi di 2045

Menurutnya, di tengah pandemi ini, pembelajaran secara daring telah menjadi sebuah kenormalan baru. Kini, perguruan tinggi dapat leluasa berbagi pengalaman, kurikulum dan silabus, koleksi perpustakaan, dan perkuliahan secara daring.

Kedua, Kepala Negara mengajak para rektor dan FRI untuk dapat memfasilitasi mahasiswa untuk dapat menimba ilmu secara lebih luas. Tidak hanya belajar dari dosen, mahasiswa juga perlu memetik pelajaran dari para pelaku industri, wirausahawan, para dan para praktisi untuk dapat melihat perubahan dunia yang sangat dinamis.

"Di era disrupsi dan hiperkompetisi, dunia berubah sangat cepat. Banyak hal yang belum sempat dibukukan sudah berubah di lapangan. Banyak karakter kerja yang tidak bisa ditangkap hanya melalui membaca, tetapi harus mengalami pengalaman nyata. Itulah pentingnya memerdekakan mahasiswa agar bisa belajar kepada siapa saja," ucapnya.

Kemudian, perguruan tinggi juga diminta aktif mengembangkan kerja sama dengan industri. Salah satunya melakukan kerja sama dengan kawasan industri terdekat, perguruan tinggi dapat menawarkan pembukaan program studi yang memiliki karakter keilmuan yang dekat dengan apa yang dibutuhkan industri di kawasan tersebut.

Kerja sama tersebut selain untuk melahirkan lulusan yang nyata dibutuhkan dunia usaha, juga dapat menjadi momen bagi perguruan tinggi untuk menghasilkan atau mengembangkan penelitian dan ilmu murni.

"Kerja sama dengan industri bukan hanya untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa. Tetapi perguruan tinggi juga bisa bekerja sama untuk penelitian dan pengembangan teknologi di dunia industri sekaligus untuk pengembangan ilmu murni," ungkapnya.

Terakhir, Kepala Negara berpesan agar lingkungan pendidikan tinggi memberikan perhatian besar bagi kesehatan fisik dan mental mahasiswa. Di samping itu, pembangunan karakter para mahasiswa juga harus dilakukan sejak dini.

"Suasana kampus harus memperkokoh rasa kebangsaan menghargai kebhinekaan dalam persaudaraan dan persatuan, berintegritas tinggi dan anti korupsi, serta penuh toleransi dan menghargai demokrasi. Bapak dan Ibu adalah orang tua mereka yang bertanggung jawab terhadap masa depan mereka dan sekaligus masa depan Indonesia," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya