Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

KLHK Peringatkan Manggala Agni Siaga dan Patuh Protokol Covid-19

Ferdian Ananda Majni
23/6/2020 20:14
KLHK Peringatkan Manggala Agni Siaga dan Patuh Protokol Covid-19
Asap mengepul akibat kebakaran hutan di wilayah Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (15/4/2020).(Antara)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus mendorong semua pihak terutama yang bergerak di lapangan untuk selalu siaga dengan terus mengoptimalkan pencegahan dini kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meski di masa pandemi virus korona atau covid-19. Di mana tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Selain itu, pandemi covid-19 memberikan tantangan tersendiri bagi Manggala Agni dalam penanganan karhutla pada tahun ini.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK Ruandha Agung Sugardiman mengatakan, pihaknya mengintruksikan Manggala Agni agar tetap waspada dan sigap memantau hotspot yang terdeteksi di wilayah kerjanya dalam masa pandemi dengan senantiasa mematuhi protokol kesehatan covid-19.

Baca juga: Menteri LHK: Pemerintah Sudah Antisipasi Karhutla

"Manggala Agni harus selalu siap siaga dan bagi anggota yang beraktivitas di lapangan harus tetap patuh pada Protokol Kesehatan cegah covid-19," kata Ruandha dalam rapat koordinasi virtual beberapa waktu lalu.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Basar Manullang meminta Manggala Agni tidak lengah untuk terus memantau hotspot dengan pengecekan ke lapangan dan melakukan pemutakhiran kondisi kebakaran.

"Informasi kondisi di lapangan yang diberikan oleh Manggala Agni sangat penting, jika informasi karhutla dari lapangan ini segera kita dapatkan, maka langkah strategis bisa dilaksanakan bersama para pihak lainnya seperti TNI, Polri, BPBD, Pemerintah Daerah, dan perusahaan, mitra kerja lainnya," sebutnya.

Selain itu sebagai bentuk upaya preventif, kata Basar, pihaknya juga akan menggandeng para pemuka agama untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat, sehingga para pemuka agama dapat mengajak masyarakat melalui khubatnya agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menegaskan tim satgas di lapangan tetap bekerja keras mengantisipasi ancaman karhutla di Indonesia.

Baca juga: Asap Karhutla Bisa Memperparah Pasien Covid-19

Berdasarkan analisis BMKG, puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Juni-Juli, terutama pada wilayah Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

"Karhutla tetap jadi prioritas kerja pemerintah. Sebagaimana arahan Bapak Presiden, meski kita menghadapi masa sulit karena penyebaran covid-19 Corona, namun pelayanan prioritas tidak boleh terganggu. Kerja lapangan dan koordinasi tim supervisi tetap jalan mengantisipasi karhutla, terutama di wilayah rawan," kata Siti Nurbaya.

Baca juga: Menteri LHK Paparkan Antisipasi Karhutla

Ada beberapa provinsi rawan yang menjadi fokus penanggulangan Karhutla yaitu Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

"Kita biasanya di Juni atau lebaran agak khawatir dengan perkembangan cuaca. Sekarang sementara agak lega, namun tetap waspada untuk fase kritis tahap dua di puncak musim kemarau Agustus mendatang. Seluruh pihak terkait harus benar-benar meningkatkan kewaspadaan," tuturnya.

Kondisi terkini pemantauan hotspot oleh KLHK adalah Berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Conf. Level 80% perbandingan total jumlah hotspot tahun 2019 dan 2020 (tanggal 1 Januari – 29 Mei 2020) sebanyak 811 titik, pada periode yang sama tahun 2019 jumlah hotspot sebanyak 1.356 titik (terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 545 titik / 40,19%). (X-15)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya