Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PENELITI Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, meyakini sinar ultraviolet atau UV dapat membersihkan udara dari virus korona atau covid-19.
"Sinar UV memiliki frekuensi gelombang tinggi yang dapat merusak materi RNA (Ribonucleic Acid) dan protein virus, sehingga bisa menginaktifkan virus di udara atau yang menempel di benda padat. Hasil penelitian ini memberikan indikasi bahwa sinar UV dari matahari mampu membersihkan korona yang ada di udara," kata Guru Besar Biologi Sel dan Molekuler Universitas Brawijaya Prof Sutiman Bambang Sumitro di Malang, Jawa Timur, Jumat (12/6).
Baca juga: Virus Korona Bisa Mati karena Sinar Matahari: Hoaks
Hal ini, lanjutnya, membuat Indonesia yang berada di khatulistiwa sangat diuntungkan karena mendapat limpahan sinar UV dibandingkan negara subtropis.
"Di wilayah subtropis seperti New York, AS, Milan, Italia dan Spanyol yang indeks UV-nya rendah dan pencemaran udaranya tinggi menyebabkan orang tertular melalui media udara (airborne), sehingga jumlah penderita covid-19-nya sangat banyak," katanya.
Baca juga: Ini Bahaya Sinar Biru Gadget bagi Kesehatan Kulit
Sutiman menambahkan, indeks UV yang tinggi umumnya didapatkan pada siang hari. Dengan demikian, di luar rumah pada siang hari membuat udara lebih bersih dari virus korona.
Ia mengatakan UV tinggi kurang baik bagi warga di subtropis. Sebaliknya, bagi masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa dengan UV tinggi tidak masalah.
"Bagi penduduk yang jarang ada di luar ruangan, kulit manusia juga bisa terbakar bila terlalu lama di bawah sinar UV misalnya di pantai atau di gunung tinggi," katanya.
Baca juga: Sterilisasi Ultraviolet Pertama di Dunia
Menurut dia, sinar UV bisa dimanfaatkan untuk sterilisasi angkutan umum seperti bus dan kereta api bahkan membunuh kuman di ruang operasi di rumah sakit.
"Sebenarnya kita tidak perlu melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada siang hari," katanya.
Peneliti Laboratorium Sistem Cerdas Novanto Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Yudistira mengatakan penelitian ini menggunakan teknik analisis big data dan machine learning yang dilatih dengan data yang dikumpulkan dari seluruh stasiun pengamat cuaca di dunia serta beberapa satelit.
Baca juga: Dengan UV Box Buatan UGM, Masker N95 Bisa Dipakai Berulang
Big data yaitu menganalisa data yang besar dari berbagai sumber di internet yang berubah, sedangkan machine learning memprediksi perkembangan pandemi dengan big data dengan algoritma yang sudah dilatih oleh komputer.
"Informasi lain dari hasil penelitian ini, di Indonesia dan wilayah tropis lainnya kemungkinan besar penularan terbanyak diperkirakan bukan dari airborne udara, namun dari kontak orang ke orang," kata Novanto.
Organisasi kesehatan dunia atau WHO telah memastikan lampu UV tidak disarankan untuk digunakan sebagai disinfektan ke tubuh. Karena, radiasi UV dapat menyebabkan iritasi kulit dan kerusakan mata. Untuk menghadapi virus paling efektif, WHO menyarankan mencuci tangah dengan sabun dan air. (X-15)
Peluncuran kedua satelit dilakukan pada 5 Desember 2024 dari Pusat Antariksa Satish Dhawan, India, menggunakan roket PSLV-XL yang dimiliki oleh Badan Antariksa India (ISRO).
Sebuah studi di Italia mengungkap pohon cemara merespons gerhana matahari secara kolektif melalui sinyal bioelektrik.
Saksikan gerhana matahari sebagian di Indonesia! Fenomena langit Gerhana Matahari yang menakjubkan, jangan lewatkan momen langka ini. Cari tahu waktu & lokasi terbaik!
Menjelang Perayaan Idul Fitri 1446 Hijariah atau Lebaran 2025, terjadi Gerhana Matahari Sebagian, hari ini (29/3).
Saksikan gerhana matahari! Fenomena alam menakjubkan, langka, dan penuh keajaiban kosmik. Jangan lewatkan momen istimewa ini!
Gerhana matahari adalah salah satu fenomena alam yang paling menakjubkan dan dinantikan banyak orang sebab disebut menciptakan pemandangan langit yang memukau.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
MUNCULNYA virus baru dengan nama HKU5-CoV-2. Virus corona baru itu ditemukan di Tiongkok. Kenali ciri-ciri virus HKU5-CoV-2 dan fakta-faktanya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved