Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Apjati-Kemendes Kerjasama Pemberdayaan Desa dari Pekerja Migran

Mediaindonesia.com
11/6/2020 14:45
Apjati-Kemendes Kerjasama Pemberdayaan Desa dari Pekerja Migran
Apjati dan Kemendes jalin kerjasama pemberdayaan desa melalui pekerja migran.(Istimewa)

DAMPAK Covid-19 juga menciptakan pengangguran baru tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan. Para korban pemutusan hubungan erja (PHK) ini cepat atau lambat akan menjadi masalah sosial baru yang harus dicarikan solusinya.

Karena itu guna membantu pemerintah dalam menghadapi permasalahan pengangguran baru ini, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati), Ayub Basalamah didampingi Sekjen, Kausar Tanjung, kemarin, di kantor Wakil Menteri Pedesaaan RI, Budi Ari Setiadi membahas upaya bersama untuk memperdayakan masyarakat desa agar bisa bersama-sama pemerintah daerah dan pusat menggerakan ekonomi pedesaan lewat sektor pekerja migran Indonesia (PMI).

Ketum Apjati juga menuturkan, sesuai dengan anjuran ibu Menaker kepada Apjati agar penempatan PMI ke luar negeri juga bisa dioptimalkan dengan menjadikan PMI menjadi duta wisata. Sebab melalui penempatan PMI ke luar negeri  akan lebih mudah mempromosikan pariwisata Indonesia. Dengan penempatan PMI skill dan berkompetensi ini maka dipastikan perlindungannya akan lebih maksimal.
 
"Apjati bersama BP2MI akan  terus membuka peluang pasar kerja internasional bagi PMI  kita. Diharapkan melalui sinergitas dengan pemerintah ini, pemasukan devisa akan meningkat dan meningkatkan kembali geliat ekonomi di pedesaan," ungkap Ayub dalam keterangannya, Kamis (11/6).
 
Ketum Apjati menambahkan, di masa Covid-19 ini hanya PMI yang dilindungi dan berkompetensi yang bisa membantu memulihkan perekonomian nasional.
 
Terkait hal itu,  Wemendes juga memberikan masukan kepada Apjati bahwa modernisasi tatakelola penempatan PMI harus berbasis IT. Hal ini  harus diperhatikan karena kalau tidak P3MI akan kalah bersaing dengan negara lain dari sisi kwalitas, kompetensi, kecepatan dan kepastian penempatan.
 
Dalam pertemuan itu, Wamendes  menegaskan kembali kepada Apjati tentang betapa banyaknya pengangguran paska pandemi civid 19 ini. Hal itu menjadi tugas semua, baik swasta dan pemerintah untuk bisa tetap bersergi menciptakan lapangan pekerjaan berbasis di pedesaan.
 
"Negara akan kuat apabila masyarakatnya mendapat kesempatan kerja baik di dalam atau di luar negeri. Selain devisa yang masuk dari kiriman remitansinya, para PMI ini nantinya juga bisa menstranfer ilmu yang didapatkan dari negara penempatan selama mereka bekerja. Untuk itu, sudah saatnya pemerintah mendorong swata untuk membuat terebosan-terobosan," ujarnya.
 
Menanggapi permintaan Wamendes, Ketum Apjati bersama sekjen Apjati sepakat untuk bekerjasama dengan Kemendes dalam penyiapan PMI berkompetensi dari pedesaan. Kepada Wamendes, Ayub minta agar pihaknya melalui aparat desa untuk mendata semua warganya yang ingin bekerja keluar negeri lewat program 1 juta PMI yang berkopetensi dan siap bekerja keluar negeri.

Menjawab permintaan Ketum Apjati, Wamendes mengatakan pihaknya akan segera menselaraskan program 1 juta PMI berkompetensi kepada seluruh aparat desa agar bisa bersama-sama dengan dinas tenaga kerja,BP2MI dan Apjati. (OL-13)

Baca Juga: Lebih 34 Ribu Pekerja Migran RI bakal Tiba pada Mei-Juni



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya