Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Dorong Kesejahteraan PMI, UNJ Gelar Program Penyuluhan di Jepang

Despian Nurhidayat
30/7/2025 18:46
Dorong Kesejahteraan PMI, UNJ Gelar Program Penyuluhan di Jepang
UNJ menggelar Program Penyuluhan Fungsi Keluarga sebagai Upaya Optimalisasi Ketahanan Keluarga Migran Indonesia di Jepang.(UNJ)

Dalam upaya mendukung ketahanan keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri, Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (Prodi PKK FT UNJ), menyelenggarakan Program Penyuluhan Fungsi Keluarga sebagai Upaya Optimalisasi Ketahanan Keluarga Migran Indonesia di Jepang. Program ini dilaksanakan secara hybrid pada Maret-Juni 2025, menyasar dua kota di Prefektur Aichi, Jepang, yakni Kota Toyota dan Kota Nishio.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi pengabdian kepada masyarakat antara UNJ dan dua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yaitu PKBM Sekolah Nusantara di Kota Toyota dan PKBM Nishio Darussalam di Kota Nishio. Penyuluhan ini bertujuan untuk memperkuat peran dan fungsi keluarga migran Indonesia dalam menghadapi tantangan hidup di luar negeri.

Tiga dosen Prodi PKK FT UNJ yang menjadi narasumber dalam program ini adalah Prastiti Laras Nugraheni, Uswatun Hasanah, dan Hurriyyatun Kabbaro. Mereka membawakan empat materi utama, yaitu Manajemen Emosi Orangtua, Ketahanan Keluarga, Penguatan Fungsi Keluarga dan Pengasuhan, serta Manajemen Pangan Keluarga.

Cindya Ukhti, Ketua PKBM Sekolah Nusantara, menyatakan bahwa kehadiran tim UNJ merupakan jawaban atas kebutuhan riil para orang tua migran di Jepang.

“Sebelumnya kami ingin mengadakan kelas parenting, tetapi terkendala pemateri. Kehadiran UNJ sangat membantu,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (30/7).

Materi pertama mengenai Manajemen Emosi Orangtua membantu peserta mengenali emosi, pemicu stres, dan strategi regulasi emosi yang sehat. Dalam konteks migrasi, tekanan kerja dan isolasi sosial dapat memicu konflik dalam keluarga, terutama antara orang tua dan anak. Materi ini mendorong kesadaran akan pentingnya keseimbangan emosional sebagai pondasi ketahanan keluarga.

Uswatun Hasanah membawakan materi tentang Ketahanan Keluarga Migran, dengan menekankan pentingnya kemampuan adaptasi, fleksibilitas, dan komunikasi yang efektif. “Ketahanan keluarga menjadi kunci agar keluarga tetap utuh dan sejahtera meski menghadapi tantangan budaya, sosial, maupun ekonomi di luar negeri,” jelasnya.

Adapun Hurriyyatun Kabbaro dalam sesinya membahas Penguatan Fungsi Keluarga dan Pengasuhan. Ia mengkritisi fenomena “generasi stroberi” yang secara emosional rapuh akibat pola asuh permisif. “Pengasuhan yang ideal adalah kombinasi antara ketegasan dan kasih sayang,” tegasnya.

Sementara itu, Prastiti Laras Nugraheni memberikan edukasi seputar Manajemen Pangan Keluarga melalui Buku Saku Digital yang dirancang sebagai panduan praktis keluarga Indonesia di Jepang. Buku ini memuat informasi bergizi tentang perencanaan menu sehat, pengelolaan keuangan pangan, dan adaptasi konsumsi pangan lokal dengan tetap mempertahankan cita rasa Indonesia.

Program ini mendapat apresiasi luas dari peserta. Ketua Komunitas Toyota Indonesia Group, Heri Yaya, menyatakan harapannya agar kegiatan semacam ini menjadi agenda rutin. “Program ini sangat bermanfaat. Kami butuh edukasi semacam ini secara berkelanjutan,” tuturnya.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung hangat dan interaktif. Para peserta membagikan pengalaman mereka serta berdiskusi langsung dengan narasumber mengenai strategi pengasuhan dan penguatan relasi dalam keluarga migran.

Melalui program ini, UNJ tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap diaspora Indonesia di luar negeri, tetapi juga memperluas peran institusi pendidikan tinggi dalam memperkuat ketahanan sosial dan budaya keluarga Indonesia di ranah global. Program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun jejaring dukungan keluarga migran Indonesia, serta membuka peluang kerja sama di bidang pendidikan, pengasuhan, dan pengembangan komunitas di luar negeri. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya