Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Masuki Kenormalan Baru Mulai Produktivitas

Ihfa Firdausya
02/6/2020 05:14
Masuki Kenormalan Baru Mulai Produktivitas
Pedagang melayani pembeli dengan dibatasi tirai plastik di area kios Pasar Bandeng, Kota Tangerang, Banten, kemarin.(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI)

PEMERINTAH mengajak masyarakat tetap produktif dalam era pandemi covid-19. Untuk itu, kenormalan baru atau new normal sudah saatnya dijalankan. Akan tetapi, penerapan tersebut akan sangat ditentukan kondisi di wilayah itu sendiri.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto alias Yuri mengungkapkan hal itu dalam teleconference di Gedung BNPB, Jakarta, kemarin.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menurut Yuri, akan memberikan masukan kepada pemerintah daerah terkait waktu penerapan kenormalan baru. Masukan itu meliputi kajian aspek epidemiologi penyakit ini di wilayah itu, data-data tentang sistem kesehatan, dan sistem surveillance kesehatan.

“Atas dasar inilah kita bisa melihat bahwa memang ada beberapa kabupaten/kota di Tanah Air yang tidak terdampak covid-19. Daerah-daerah inilah yang kemudian semestinya sudah bisa melaksanakan tata kehidupan yang baru,” katanya. Hal ini, lanjutnya, juga harus menjadi keputusan pemerintah daerah yang diambil bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan dan seluruh tokoh yang ada di kabupaten/kota tersebut.

Secara nasional, kasus positif Covid-19 masih terus bertambah setiap harinya. Namun, kemarin, penambahan kasus covid-19 dilaporkan
tidak terjadi di 15 provinsi. Ke-15 provinsi itu antara lain Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Riau, Maluku, Papua Barat, Sulawesi Barat, dan Gorontalo.

Namun demikian, masih ada lima provinsi dengan penambahan kasus tertinggi yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Jatim sebelumnya sempat melampaui DKI Jakarta dalam jumlah pertambahan kasus harian.

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat alias Rerie meminta pemerintah tidak hanya menyiapkan aturan. “Lebih penting lagi harus memastikan masyarakat paham dan siap dalam penerapan kenormalan baru,” kata Rerie.

Inovasi daerah

Pada bagian lain, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, melalui juru bicara Masduki Baidlowi mengapresiasi daerah-daerah melakukan inovasi dalam menekan angka penularan kasus baru covid-19. Wapres juga berpesan agar dalam inovasi, daerah tetap berpegang pada protokol kesehatan.

“Apa pun bentuknya berujung lima prinsip, yakni mengenakan masker saat kegiatan di luar rumah, selalu mencuci tangan dengan sabun, penjarakan antarorang (physical distancing), menerapkan gaya hidup sehat, cukup istirahat, tidak stres, dan mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga sistem imun,” ucap Masduki, kemarin.

Pada bagian lain, Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia melalui edaran (SE) tentang masjid dan jemaah dalam The New Normal pada 30 Mei 2020, juga telah menyerukan kepada masjid seluruh Indonesia agar mengacu sejumlah prinsip dalam era kenormalan baru.

Di antaranya, membuka masjid untuk jemaah, baik untuk salat wajib lima waktu maupun salat Jumat dengan tetap mengikuti perkembangan informasi penularan covid-19 di daerah setempat. Untuk menjaga keselamatan jemaah, masjid juga diharuskan memberlakukan protokol cegah tangkal covid-19, dan prinsip penting lainnya. (Ind/FL/HS/YK/JI/RO/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya