Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TIM Peneliti & Penemu Independen Afiliasi Nahdlatul Ulama (TPPI-ANU) mengklaim telah menemukan jamu yang berkhasiat sebagai obat corona virus disease (covid-19). Bahkan jamu temuannya ini lolos uji klinis dan disebut manjur dalam proses penyembuhan pasien terdiagnosa positif covid-19.
Ketua I TPPI-ANU Asep Rukmana mengatakan, jamu ini dinamakan AVC atau Jamu Anti Virus Corona. Jamu ini telah diuji kepada tiga pasien positif corona.
"Ini sudah diuji kepada tiga pasien dengan hasil Swab positif di RSKK BPSDM dan RS Dustira. Setelah tiga hari pengobatan dengan;xfr menggunakan jamu AVC,dipastikan hasil Swab ke-1 dan Swab ke-2 menjadi negatif," jelas Asep dalam siaran pers yang diterima Kamis (14/5).
Asep mengatakan, uji klinis dilakukan timnya tidak berhenti sampai di situ. Uji klinis kedua dilakukan di rumah sakit tempat dilaksanakannya penelitian.
Hal itu disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, yang kemudian dilanjutkan dengan paparan kepada Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial (Yanbangsos) dan Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Barat pada 21 April kemarin.
"Kami sampaikan, kami lakukan secara informal dan hasilnya 100 persen berhasil,” yakin Asep.
Baca juga :Ada Syarat, Polda Metro tidak Batasi Bepergian di Hari Raya
Asep menjelaskan, jamu AVC terbuat 100% bahan alami dan diyakini tanpa efek samping dalam penggunaannya. Karenya saat ini, timnya sedang berproses ke BPOM di Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional (Kestrad) Kementreian Kesehatan untuk mendapatkan lisensi edar, dengan harapan jamunya bisa segera digunakan untuk mencegah dan mengobati Covid-19 di Indonesia.
"Adalah harapan kita semua agar badai pandemi ini segera berlalu, dan kita bisa kembali memaknai hari-harikita secara lebih optimis lagi ke depan,” lanjut Asep.
Sementara itu, Eli Mutawalli pengasuh pondok pesanten Annur kota Bekasi menyambut baik sekaligus m hasil penelitian ilmiah kalangan Nahdliyin ini sebagai bentuk partisipasi aktif dalam menanggulangi dan mencegah penularan pandemi covid-19. Eri juga mendorong agar pemerintah kota Bekasi juga segera menerapkan dan mencoba jamu hasil besutan kalangan Nahdliyin bagi masyarakat.
"Di samping sudah terbukti, pemprov Jabar juga sudah melakukan sampling atas jamu tersebut," tandas dia. (OL-2)
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Kolaborasi itu mempertemukan dunia akademik, terutama hasil riset herbal dan kosmetika UGM, dengan industri.
Vmalety, jamu herbal berbentuk serbuk dengan rasa mixberry yang menyegarkan.
PAFI Kabupaten Kaur menekankan pentingnya penelitian ilmiah untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat herbal.
PT Etos Kreatif Indonesia melalui produk unggulannya, Zymuno, terus berinovasi di dunia kesehatan. Yang teranyar, mereka merilis Madu Herbal yang dirancang meningkatkan daya tahan tubuh.
Obat tradisional telah digunakan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia sejak ribuan tahun yang lalu.
Musim hujan sering kali membawa peningkatan risiko penyakit, untuk menjaga daya tahan tubuh, konsumsi herbal tertentu dapat menjadi alternatif alami.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved